Page 124 - E-Modul Perencanaan Desain Interior Hunian Berdasarkan Pendekatan Ergonomi
P. 124

lebih  kecil  dibandingkan  dengan  kabinet  bawah.  Hal  ini  dilakukan  agar
                          kabinet atas tidak mengganggu pengguna ketika sedang memasak. Dalam
                          hal ini, kita mengambil tebal kabinet atas sebesar 35 cm sehingga ibu dapat

                          memasak dengan nyaman tanpa harus khawatir kabinet tersebut mengenai
                          kepalanya.
                          Selanjutnya  adalah  menentukan  tinggi  kabinet  atas.  Hal-hal  yang  perlu

                          dipertimbangkan dalam hal ini adalah jangkauan tangan ke depan (jtd) dan
                          tinggi  mata  berdiri.  Tinggi  kabinet  setidaknya  harus  setinggi  mata  ketika
                          seseorang berdiri agar seseorang tersebut dapat melihat apa yang ada di
                          dalam kabinet. Selain itu, alat atau bahan yang disimpan pada kabinet atas
                          harus  dapat  dijangkau  oleh  tangan  seseorang  yaitu  dengan  jangkauan

                          tangan ke depan (jtd) yang dirotasikan sebesar 45° ke atas. Berdasarkan
                          tabel nomor 3, tinggi mata berdiri (tmb) yang dimiliki oleh ibu adalah 142 cm
                          sehingga  dapat  kita  tentukan  batas  bawah  kabinet  atas  setinggi  140  cm.

                          Untuk ketinggian kabinet atas dapat kita tentukan dengan jangkauan tangan
                          ke atas sehingga bahan atau peralatan dapur tetap dapat dijangkau tanpa
                          menggunakan  alat  bantu.  Dari  tabel  nomor  3  dapat  kita  ketahui  bahwa
                          jangkauan tangan ke atas  (jta) ibu adalah 185 cm. Sehingga untuk  tinggi

                          kabinet atas dapat kita peroleh sebesar 45 cm atau 185 cm dari lantai.
                          Hal  lain  yang  perlu  diperhatikan  adalah  adanya  area  sirkulasi  ketika
                          seseorang sedang mengambil sesuatu dari kabinet dengan posisi jongkok

                          dan  seseorang  ketika  lewat  secara  bersamaan.  Hal  ini  perlu  dilakukan
                          mengingat pada bagian dapur terdapat area yang digunakan sebagai jalan
                          dari  dapur  menuju  teras  belakang.  Luas  dari  area  sirkulasi  ini  dapat
                          ditentukan dengan data antropometri jarak pantat ke lutut (pl) dan lebar
                          bahu (lb). Jarak pantat ke lutut (pl) yang digunakan adalah milik ibu dimana

                          ibu akan lebih sering mengambil sesuatu dari kabinet dan lebar bahu (lb)
                          yang digunakan adalah milik bapak dimana bapak memiliki lebar bahu yang
                          paling besar. Berdasarkan tabel nomor tiga maka didapatkan jarak pantat ke

                          lutut (pl) ibu adalah 50 cm dan lebar bahu bapak adalah 44 cm.
                          Hal  yang  perlu  diperhatikan  selanjutnya  adalah  adanya  ruang  kaki  pada
                          bagian bawah kabinet. Hal ini bertujuan agar pengguna dapat berada dekat
                          dengan  pekerjaannya  tanpa  harus  membungkukkan  badannya.  Standar

                          untuk  ruang  kaki  ini  berdasarkan  ess2go.com  bahwa  kedalaman  kaki
                          setidaknya 8 cm dengan tinggi 9 cm.
                          Penjelasan-penjelasan di atas dapat diilustrasikan seperti pada gambar di

                          bawah ini:




                                                                                                         111
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129