Page 134 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 134

    SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
sangat ideal atau memenuhi cita rasa. Berbagai ilmu dari bermacam pemikiran mazhab yang berbeda-beda tersebut melebur menjadi satu dalam dirinya. Dia berhasil menggabungkan setiap kecenderungan secara harmonis dan selaras. Sebuah fiqh yang lahir dari makna- makna yang dipadukan oleh sang Imam dan disajikan ke hadapan masyarakat dengan teliti dan dengan gaya penjelasan yang mengagumkan. Untuk itu fiqh Imām Syāfiʻī dikenal juga dengan Fiqh Ahl al-Jamʻi, yakni fiqh yang mampu menggabungkan Fiqh Ahl al-Ḥadīts dan Fiqh Ahl al-Ra’yi.
Para ulama meriwayatkan bahwa Imām Syāfiʻī wafat pada malam Jum’at, setelah Maghrib, akhir bulan Rajab pada tahun 204H. Awal masa kepemimpinan al-Maʻmūn.50
1 Guru Imām Syāfiʻī
Beliau memulai mengambil ilmu dari ulama-ulama yang berada di
negerinya, di antara mereka adalah:
       Muslim bin Khālid al-Zanjī, Mufti Mekah
Muḥammad bin Syāfiʻī, paman beliau sendiri
ʻAbbās, kakeknya Imām al-Syāfiʻī
Sufyān bin ʻUyainah
Fudhail bin ʻIyādh
            118
50 Aḥmad Naḥrāwī ʻAbd al-Salām, Al-Imām al-Syāfiʻī, hlm. 86.






















































































   132   133   134   135   136