Page 156 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 156

   SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM
Selain metodologi al-Mutakallimīn tersebut, ada sebagian ulama, terutama dari kalangan Mazhab Ḥanafī, yang cenderung menulis kitab mazhab mereka, dengan menggunakan metodologi terkenal dengan istilah al- Fuqahāʼ. Metodologi penulisan ini mempunyai ciri bahwa kaidah-kaidah disimpulkan dari permasalahan-permasalah fiqh yang ada pada mazhab tersebut, sehingga kelebihan metode ini tampak jelas dalam pembahasan masalah-masalah furūʻ yang sangat mendalam. Di antara ulama yang mengikuti metodologi al-Fuqahāʼ adalah
     Renungkan ?
 Perbedaan pandangan dan pendapat adalah suatu lumrah dalam kehidupan. Para sahabat Nabi SAW juga memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda, namun mereka tetap bersatu padu dan tidak berpecah belah jauh sekali bermusuhan. Apa rahasia kejayaan mereka menjaga kesatuan ini? Renungkan.
sebagai berikut:
    1
 Abū Bakr Aḥmad bin ʻAlī al-Jashshāsh (wafat 370H), yang mengarang kitab Ushūl wa Taqwīm al-Adillah.
  2
 Fakhru al-Islām Muḥammad bin ʻAlī al-Bazdawī (wafat 483H), yang mengarang kitab al-Ushūl.
  3
 ʻAbd Allāh bin Aḥmad al-Nasafī (wafat 790H), yang mengarang kitab al-Manār.
  4
 Al-Māturīdī, yang mengarang kitab Ma’ākhiz al- Syarāʻi.
  5
 Imām Abū al-Ḥasan (wafat 340H), yang mengarang kitab al-Risālah al-Karkhī fī al-Ushūl.
            140



















































































   154   155   156   157   158