Page 91 - Sejarah Perundangan Islam (Edisi Baru)
P. 91

SEJARAH PERUNDANGAN PADA MASA KHULAFĀʼ AL-RĀSYIDĪN
“Dari Abū Najīḥ al-‘Irbādh bin Sāriyah RA berkata:
‘Rasulullah SAW telah memberi nasihat kepada kami dengan satu nasihat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuran.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal dunia), maka berilah kami wasiat’. Rasulullah SAW bersabda, ‘Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertakwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan taat walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya. Sesungguhnya barangsiapa di antara kalian masih hidup, niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. Oleh karena itu, berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafāʼ al-Rāsyidīn yang lurus (mendapat petunjuk) dan berpeganglah kamu kepada sunnah-sunnah itu dengan kuat...’.” (HR. Abū Dāwūd dan al-Tirmidzī, Hadis Ḥasan Shaḥīḥ)
Kepemimpinan era Khulafāʼ al-Rāsyidīn disebut juga sebagai “Khilāfah al-Nubuwwah” yang berarti khilāfah kenabian. Yang mana masanya adalah selama 30 tahun. Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam hadis:
خ َل َف ُة ا ل ن ُّ ب و ة َث َل ُث و َن س ن َ ًة ُث م ي ْؤ ت ا لله ُ ا ْل م ْل َك َأ و م ْل َك ه م ن ي َش ا ء َََََُُُُُُّّْْْ
ِ
“Khilāfah al-Nubuwwah 30 tahun, kemudian Allah memberikan kerajaan bagi yang dikehendaki-Nya.”
Periode Khulafāʼ al-Rāsyidīn ini dimulai sejak wafatnya Rasulullah SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11H/632M dan diakhiri pada akhir abad pertama Hijriah (11-41H/632-661M). Periode ini, lebih dikenal sebagai zaman penafsiran dan penyempurnaan serta terbukanya pintu-pintu istinbāth hukum ,)التفسي والتكميل(
ِِ
75



























































































   89   90   91   92   93