Page 108 - Sejarah Tamadun Islam 2
P. 108

 94
sejarah tamadun islam 2
prinsip kebebasan berekspresi, seluruh kebebasan diberi untuk mengolah bentuk-bentuk ini. Dari sinilah timbul dan berkembangnya konsep seni untuk seni. Ini jauh berbeda kalau dibandingkan dengan pengertian ‘indah’ dalam Islam. ‘Indah’ dalam Islam adalah salah satu sifat Allah, bukan hanya indah dalam cara atau teknik, tetapi indah dalam Kebenaran Hakiki. Allah SWT adalah benar dan Kebenaran Hakiki itulah indah bukan hanya cara atau teknik penyampaian kebenaran hakiki itu yang indah.
Jadi akidah adalah jiwa seni, sebagai titik-tolak, penentu dan peletak dasar seni dalam Islam. Ini karena dalam falsafah Islam, Tuhan adalah penentu segala perkara, berbeda dengan tradisi dan falsafah sekuler Barat di mana manusia yang menentukan segala perkara. Apabila titik berangkatnya sudah berbeda, maka sudah tentulah perbedaan itu mempengaruhi seluruh spektrum kehidupan secara umum dan seni serta budaya secara khusus.
Menurut perspektif Islam, daya kreatif seni adalah dorongan atau desakan yang diberikan oleh Allah SWT yang perlu digunakan sebagai bantuan untuk menyiarkan kebesaran dan keagungan Allah. Berseni haruslah berorientasi kepada perkara-perkara makruf (kebaikan), halal dan berakhlak. Jiwa seni mestilah ditundukkan kepada fitrah asal kejadian manusia, karena kebebasan jiwa dalam membentuk seni adalah menurut kesucian fitrahnya yang dikaruniakan Allah SWT. Fungsi seni lebih kurang sama dengan akal supaya manusia menyadari kaitan antara alam, ketuhanan dan rohani atau dengan alam fisik. Lantas ia menyadari keagungan Tuhan dan keunikan penciptaan-Nya.
Konsep kesenian menurut perspektif Islam ialah membimbing manusia ke arah konsep tauhid dan pengabadian diri kepada Allah SWT. Motif seni beralamatkan kebaikan dan berakhlak. Selain itu, seni juga seharusnya lahir sebagai satu proses pendidikan yang bersifat positif dan tidak lari daripada batas-batas syariat.
Kesenian dalam Islam tidak melalaikan, karena setiap hal yang melalaikan adalah dicela, dan menyebabkan lupa diri mengingat Allah. Prinsip ini sesuai firman Allah SWT yang memuji orang-orang Mukmin




























































































   106   107   108   109   110