Page 11 - PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
P. 11
11
kembali menjadi negara Kesatuan republik indonesia 1955, 24 Juli: ali sastroamidjojo mengembalikan mandat
(nKri) sesuai tujuan perjuangan bangsa indonesia. kepada Wakil Presiden mohammad Hatta. burhanuddin
Harahap ditunjuk sebagai perdana menteri.
1950, 6 September: mohammad natsir dari Partai masyumi
ditunjuk sebagai Perdana menteri. 1955, 29 September: Pemilihan umum (Pemilu) pertama
diselenggarakan setelah indonesia merdeka. Pemilu yang
1950, 27 September: indonesia diterima sebagai anggota ke-60 diikuti oleh 100 peserta Pemilu yang terdiri dari partai
Perserikatan bangsa-bangsa (Pbb) dengan pendukung utama politik, organisasi massa, dan perseorangan bertujuan
india dan australia. Dua hari berikutnya sang saka merah memilih anggota DPr. Partai nasional indonesia (Pni)
putih untuk pertama kalinya berkibar di Gedung Pbb. keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara 22,3%
(57 kursi) disusul tiga partai lainnya: masyumi 20,9% (57
1951, 26 April: Ketua umum Partai masyumi sukiman ditunjuk kursi), nahdlatul ulama 18,4% (45 kursi), dan Partai Komunis
sebagai Perdana menteri menggantikan m. natsir yang indonesia 16,4% (39 kursi).
mengundurkan diri pada 21 maret 1951.
1955, 15 Desember: Pemilihan untuk anggota Konstituante
1952, 2 April: Wilopo menggantikan sukiman sebagai Perdana (badan Penyusun undang-undang Dasar baru).
menteri.
1956, 26 maret: Presiden sukarno membuka sidang
1952, 30 Agustus: nahdlatul ulama (nu) memutuskan keluar pertama Konstituante setelah sepekan sebelumnya ali
dari masyumi dan menjadi partai baru, Partai nu, dengan sastroamidjojo ditunjuk kembali oleh Presiden sukarno
Wahid Hasjim sebagai ketuanya. sebagai Perdana menteri untuk mengisi posisi yang
ditinggalkan burhanuddin Harahap pada 3 maret. sukarno
1952, 17 Oktober: terjadi peristiwa demonstrasi menuntut berpesan, “Buatlah Undang-Undang Dasar jang tjotjok
Presiden sukarno membubarkan Dewan Perwakilan rakyat dengan Djiwa proklamasi, buatlah Undang-Undang Dasar
Sementara (DPRS). Peristiwa ini merupakan puncak konflik jang tjotjok dengan Djiwa Revolusi”.
militer dan DPrs. sejumlah pimpinan tni aD yang terlibat,
yakni Jenderal mayor t. b. simatupang, Kolonel a.H. 1956, 3 mei: Pemerintah ri membatalkan semua keputusan
Nasution, dan Kolonel Gatot Subroto, dinonaktifkan. hasil Konferensi meja bundar 1949, yang meliputi
hubungan uni indonesia-belanda, hubungan ekonomi
1953, 31 Juli: ali sastroamidjojo ditunjuk sebagai Perdana dan perdagangan karena belanda menolak menyerahkan
menteri menggantikan Wilopo yang kabinetnya bubar pada wilayah irian barat kepada republik indonesia.
2 Juni.
1956, 1 Desember: mohammad Hatta mengundurkan diri
1955, 18-25 April 1955: Konferensi tingkat tinggi asia afrika sebagai Wakil Presiden ri.
(Kaa) diselenggarakan di bandung. Pemrakarsa Kaa ini
adalah indonesia, burma, Ceylon, india, dan Pakistan. 1957, 1 Januari: untuk pertama kalinya indonesia mengirimkan
Konferensi yang dihadiri delegasi dari 29 negara di asia dan pasukan perdamaian ke Timur Tengah, setelah konflik
afrika ini menghasilkan Dasa sila bandung. terusan suez yang dinasionalisasi oleh Pemerintah mesir di
bawah Gamal abdul naser.
KR ONIK NEGARA D AN PRESIDEN:1901–2014
Presiden Republik Indonesia FINAL REVISI 20082014 CETAK.indd 11 8/21/14 1:12 PM