Page 20 - UKBM PPKn Klas X SMT 2-2021
P. 20

maupun  ideologi,  dalam  hal  ini  dapat  menimbulkan  hal-hal  ynag  tidak  baik  banyak  dan  murah
               pasaran yang bagi negara industri sehingga merupakan daya tarik bagi negara-negara yang tidak
               memiliki alam yang kaya. Hal ini dapat menimbulkan sumber yang tidak menguntungkan bagi kita.
               Sebuah negara mungkin saja akan melakukan ekspensi ke wilayah Indonesia.

               Ideologi
               Disisi  lain,  tumbuhnya  fanatisme  ideologi  selain  Pancasila  cukup  mengganggu  fungsi-fungsi
               pemerintahan dan kemasyarakatan, dalam skala tertentu akan berkembang menjadi radikalisme.
               Pemerintah  pada  hakekatnya  terus  berupaya  meningkatkan  kualitas  kehidupan,  seperti
               pencanangan Wajib Belajar Sembilan Tahun, perbaikan kesehatan, maupun peningkatan kualitas
               hidup  pada  aspek  lainnya.  Namun  dengan  adanya  kekurangan  dan  keterbatasan  yang  dimiliki
               Indonesia,  peningkatan kualitas sumber daya  manusia  Indonesia secara  umum bergerak lambat.
               Dengan  kondisi  ini,  masyarakat  mudah  dimanipulasi  dan  dipengaruhi  tindakan  provokasi  olehp
               ihak-pihak  tertentu,  bahkan  mudah  digerakkan  untuk  melakukan  tindakan  diluar  norma-norma
               yang berlaku  di masyarakat. Pengaruh globalisasi yang sulit dibendung semakin memungkinkan
               untuk  melemahkan  simpul-simpul  persatuan  dan  kesatuan  bangsa  maupun  ketahanan  nasional.
               Demikian pula dengan kondisi dalam negeri yang tidak stabil dan permasalahan multi dimensi yang
               dihadapi akibat krisis nasional yang belum teratasi, menjadi peluang bagi peningkatan gangguan
               terhadap keamanan nasional.

               Ekonomi
               Posisi strategis Indonesia sangat menguntungkan dari segi perekonomian. Karena Indonesia yang
               sebagian  besar  wilayahnya  merupakan  laut  menjadi  Negara  maritime  yang  kekayaan  lautnya
               sangat  melimpah  sehingga  dapat  menjadi  mata  pencaharian  masyarakat  sekitar  untuk  menjadi
               seorang  nelayan.  Selain  Negara  maritim,  Indonesia  juga  merupakan  Negara  agraris  yang  amat
               subur sehingga masyarakat pedesaan dapat mengabdikan dirinya sebagai seorang petani. Kekayaan
               flora  dan  fauna  juga  menguntungkan  bagi  para  peternak.  Objek  wisata  juga  merupakan  harta
               kekayaan  Indonesia  yang  paling  menguntungkan.  Karena  keindahan  panorama  alam,  musik  dan
               kebudayaan  yang  beraneka  ragam,  kuliner  khas  yang  nikmat,  keanekaragaman  flora  dan  fauna,
               hingga penyambutan dan pelayanan masyarakat pribumi yang sangat ramah, yang tentunya tidak
               dimiliki  oleh  Negara  lain,  menjadi  daya  tarik  tersendiri  bagi  wisatawan  asing  untuk  memilih
               Indonesia  sebagai  tujuan  wisata,  bahkan  tujuan  untuk  berinvestasi.  Namun,  sayangnya  krisis
               ekonomi yang belum teratasi menimbulkan dampak terhadap bidang lain yaitu instablilitas politik
               dan perekonomian nasional, serta gangguan keamanan yang cenderung meningkat, Angkatan kerja
               tumbuh  dengan  pesat  sebagai  akibat  dari  peningkatan  pertambahan  penduduk,  sementara
               lapangan kerja terbatas. Sejumlah perusahaan tidak mampu bertahan dan terpaksa menghentikan
               usahanya  sehingga  menyulitkan  kondisi  angkatan  kerja  dan  meningkatkan  angka  pengangguran
               secara tajam. Peningkatan pengangguran berkontribusi terhadap peningkatan angka kejahatan.

               Sumber  daya  alam  yang  dimiliki  Indonesia  memang  melimpah  dan  memberikan  ketertarikan
               tersendiri kepada investor asing untuk mengeksplorasinya. Namun, hal itu justru membuat bangsa
               Indonesia itu sendiri terlihat bodoh karena tidak mampu mengelola bahkan menjadi pesuruh atas
               apa  yang  seharusnya  menjadi  milik  kita.  Padahal  “Indonesia  sebagai  pemain  salah  satu  pemain


                                                                                                           20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25