Page 26 - RAHMATAN LIL ALAMIN
P. 26

raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-
            raja  yang  mendapat  surat  atau  risalah  Nabi  SAW
            adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis
            dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi
            dari Habasyah (Ethiopia).     6

                  Adapun  dakwah  bisa  dipelajari,  dan  ini
            menyangkut ilmu dakwah. Di dalamnya, mencakup
            pemahaman  terhadap  aspek  hukum  dan  tatacara
            berdakwah,  sehingga  para  mubalig  bukan  saja
            paham  tentang  kebenaran  Islam,  akan  tetapi
            mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik
            dalam menyampaikan risalah al Islamiyah. Terdapat
            beberapa  metode  dakwah.  Pertama,  dakwah
            Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan
            seseorang  kepada  orang  lain  (satu  orang)  atau
            kepada  beberapa  orang  dalam  jumlah  yang  kecil
            dan terbatas. Kedua, dakwah Ammah yang dilakukan
            oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan
            kepada orang banyak dengan maksud menanamkan
            pengaruh  kepada  mereka.  Mereka  biasanya
            menyampaikan  khotbah  (pidato).  Ketiga,  dakwah
            bil-Lisan,  yakni  penyampaian  informasi  atau  pesan
            dakwah  melalui  lisan  (ceramah  atau  komunikasi
            langsung  antara  subyek  dan  obyek  dakwah).
            Keempat, dakwah bil-Haal, dengan mengedepankan
            perbuatan  nyata.Yang  kelima,  dakwah  bit-Tadwin,
            atau  pola  dakwah  melalui  tulisan,  baik  dengan
            menerbitkan  kitab-kitab,  buku,  majalah,  internet,



                  6 Abdul Basit, Filsafat Dakwah,  (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),  hlm 71

              Implementasi Konsep Dakwah Rahmatan Lil Alamîn dalam Dakwah Kontemporer     •     17
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31