Page 125 - Masalah Pertanahan di Indonesia
P. 125

V.  BAGI HASIL TANAH PERTANIAN

                 1.  Undang-undang No. 2 tahun  Memuat  ketentuan-ketentuan
                   1960 (LN 1960-2) penjelasan  mengenai  bagi  hasil  tanah
                   TLN 1924.                       pertanian: Persyaratan bagi peng-
                                                   garap, bentuk perjanjian, jangka
                                                   waktu perjanjian, pem bagian
                                                   hasil dan kewajiban- kewajiban
                                                   pemilik dan penggarap.
                 2.  Peraturan Menteri Agraria No. 4  Memuat pedoman penyeleng-
                   tahun 1964                      garaan administrasi perjanjian
                                                   bagi hasil.

            VI.  PEMBAGIAN TANAH YANG TERKENA LANDREFORM
                DAN PEMBERIAN GANTI RUGI KEPADA PARA BEKAS
                PEMILIKNYA
                1.  Peraturan Pemerintah No. 224  Memuat ketentuan mengenai
                   tahun 1961 (vide III/1)        tanah-tanah yang dibagikan cara
                                                  pembagiannya, syarat-syarat bagi
                                                  para penerima distribusi, peneta-
                                                  pan harga tanah dan cara pembaya-
                                                  rannya (baik bagi para bekas pemilik
                                                  maupun para penerima distribusi).
                2.  Peraturan Menteri Agraria No. 3  Memuat ketentuan mengenai tata
                   tahun 1964.                    cara pemungutan uang dalam
                                                  rangka pelaksanaan Landreform.
                3.  Surat keputusan Menteri Dalam  Memuat  ketentuan mengenai
                   Negeri tg1. 3 Desember 1975 No.  tata cara pelaksanaan pembayaran
                   257 tahun 1975.                ganti rugi secara “langsung”
                                                  (dari penerima distribusi kepada
                                                  Panitia Landreform Kabupaten/
                                                  Kotamadya, untuk kemudian
                                                  dibayarkan kepada bekas pemilik
                                                  tanah yang bersangkutan.




                                            90
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130