Page 187 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 187

Bab X — Makanan dan Pakaian yang Dibutuhkan


            aturan ini diabaikan, itu akan menyebabkan pelanggaran meskipun
            kecil.

                 (Dalam  mengonsumsi  tiga  jenis  daging),  kita  tidak  punya  niat
            untuk  membunuh,  oleh  karena  itu,  mengonsumsi  daging  tidak
            menyebabkan  pelanggaran.  (Daging  yang  diperoleh  dengan  cara
            demikian adalah) sama murninya dengan barang lain yang kita terima
            sebagai  persembahan,  dengan  demikian  kita  mempunyai  contoh
            (atau kejadian) guna membantu membuat hal ini menjadi jelas. Jika
            alasan dan latar belakang dalam (mengonsumsi daging) adalah jelas
            dan tidak melanggar, maka ajaran yang kita anut juga jelas dan kokoh.
            Tiga alasan sudah diterangkan dengan jelas seperti di atas,  lagi pula,
                                                                   61
            ada  kata-kata  yang  berharga  dari  Buddha  yang  bisa  kita  pegang.
            Untuk apa berargumen lebih lanjut? Interpretasi meragukan seperti
            ‘500’  (yang  sebenarnya  adalah  ‘lima  hari’)  oleh  seorang  penulis,
            dan konsep keliru tentang ‘tiga babi’ (yang sebenarnya adalah ‘babi
            hutan’)  telah  diterima  sebagai  kebenaran  oleh  para  pengikut,
                                                                            62
            (dengan  demikian,  orang-orang  menjadi  bingung  jika  kita  terlalu
            memperdebatkannya).


                 Ber-pindapatta   untuk   mendapatkan      kepompong     yang
            mengandung  ulat  sutra,  atau  menyaksikan  pembunuhan  serangga,
            tidak  diperkenankan,  bahkan  untuk  orang  awam,  apalagi  mereka
            yang beraspirasi untuk merealisasi pembebasan. Ditinjau dari sudut
            pandang ini, tindakan-tindakan tersebut jelas tidak diperkenankan.
            Tetapi  seandainya  pendonor  (yaitu  Danapati)  membawa  dan
            mempersembahkan  (barang-barang  seperti  sutra),  maka  seorang
            biksu  harus  mengucapkan  kata  ‘anumata’  (yaitu  ‘bersukacita’),  dan


            61   Di sini Yi Jing mencoba membangun suatu silogisme menurut logika India.
            Terjemahan saya atas bagian-bagian ini adalah seharfiah mungkin, namun
            saya merasa perlu mencantumkan beberapa kata dalam tanda kurung.
            62   Kata 五  百 (wu bai) digunakan untuk 五  日 (wu ri), dan kata 三  豕
            (san shi) digunakan untuk 已 亥 (yi hai), sebagai contoh kesalahan penulisan
            atau kesalahan cetak, namun saya tidak tahu bagaimana kekeliruan ini bisa
            terjadi.


                                            173
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192