Page 101 - E-MODUL SEJARAH LOKAL SITUS WONOSUKO SEBAGAI PENINGGALAN MEGALITIK DI BONDOWOSO
P. 101
@2022, Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Pandhalungan : Secara budaya, yang disebut masyarakat pandalungan adalah masyarakat
hibrida, yakni masyarakat berbudaya baru akibat terjadinya percampuran
dua budaya dominan. Dalam konteks kawasan “tapal kuda” Jawa Timur,
budaya pandalungan adalah percampuran antara dua budaya dominan,
yakni budaya Jawa dan budaya Madura. Pada umumnya orang-orang pan-
dalungan bertempat tinggal di daerah perkotaan. Secara administratif, ka-
wasan kebudayaan pandalungan meliputi Kabupaten Pasuruan,
Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang.
Peti batu/kubur : Peti batu merupakan tinnggalan arkeologis kebudayaan megalitik yang
batu terdiri dari sejumlah papan atau lempengan batu yang disusun membentuk
bangun persegi. Fungsi dari peti batu ialah sebagai wadah kubur (tempat
meletakkan jenazah).
Primus inter : orang yang diutamakan diantara sesamanya sebagai pilimpinan dalam satu
pares kelompok diantara mereka yang paling baik, berwibawa dan dipercaya.
Profan : Profan berarti: tidak bersangkutan dengan agama; tidak kudus, tidak suci
(sakral) karena sudah dinodai atau tercemar.
Ras Austronesia : Penutur Austronesia berasal dari Cina yang bermigrasi melalui jalur darat
ke Indo-Cina-Semenanjung Malaya sampai Melanesia dan Polinesia. Dae-
rah sebarannya; Jepang, Formosa, Taiwan, Malaysia, Indonesia, bahkan
diperkirakan sampai Pasifik. Penutur Austronesia awal diperkirakan sudah
memasuki Nusantara sekitar 4000 tahun yang lalu. Periodesasi penutur
Autronesia menurut Simanjuntak terbagi atas tiga kelompok meliputi; (1)
Austronesia Prasejarah dalam rentang waktu antara 4000-2000 BP,
ditandai dengan budaya neolitik, (2) Austronesia Protosejarah anatar 2000
BP-abad IV/V Masehi ditandai dengan kubur tempayan dan munculnya
budaya perunggu dan besi, (3) Austronesia masa kini dengan cakupan wak-
tu sejak kemerdekaan hingga sekarang.
E-modul Berbasis Discovery Learning 88