Page 49 - E-Modul Interaksi Sosial SD/MI Kelas V
P. 49

Tealah terlihat pula bahwa pembangunan sosial budaya menyangkut antara lain

                    kesediaan  menerima  perubahan  dalam  berbagai  segi  kehidupan  dan  penghidupan,
                    termasuk cara berpikir, gaya hidup, cara bekerja, dan sebagainya. Secara kategorikal

                    ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam
                    masyarakat  sendiri  (internal  factor),  seperti  pergantian  generasi  dan  berbagai

                    penemuan  dan  rekayasa  setempat.  Kedua,  adalah  kekuatan  dari  luar  masyarakat
                    (external  factor),  seperti  pengaruh  kontak-kontak  antar  budaya  (culture  contact)

                    secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan

                    hidup  yang  pada  gilirannya  dapat  memacu  perkembangan  sosial  dan  kebudayaan
                    masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka.


                      Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sarana yang paling efektif untuk

                    menyelenggarakan pembangunan sosial budaya adalah melalui pendidikan dalam arti
                    yang seluas-luasnya.


                   1.  Pendidikan Formal


                              Pendidikan formal berlangsung secara berjenjang mulai dari taman kanak-

                       kanak  hingga  pendidikan  tinggi.  Tetapi  banyak  aspek  lain  yang  perlu  pula
                       ditanagani melalui pendidikan formal, seperti aspek moral, aspek etika, hak dan

                       tanggungjawab  sebagai  warga  negara  yang  baik,  cara  berpikir  secara  rasional,
                       kebeneranian mengambil risiko, ketegasan dalam mengambil keputusan, dan lain

                       sebagainya.  Pengetahuan  yang  diperoleh  melalui  pendidikan  formal  pada
                       akhirnya harus diabdikan demi kepentingan kemajuan bangsa dan Negara. Oleh

                       karena  itu  keseluruhan  kegiatan  pendidikan  formal,  baik  dalam  arti  kegiatan

                       kurikuler  maupun  ekstrakulikuler  sesungguhnya  harus  dikaitkan  dengan
                       kebutuhan  nasional  akan  sumber  daya  manusia  yang  memenuhi  tuntutan

                       pembangunan nasional dengan segala bidang, aspek, dan sektornya.


                   2.  Pelatihan Sebagai Aspek Pendidikan Formal
                              Upaya mencerdaskan bangsa tidak terbatas hanya pada penyelenggaraan

                       pendidikan formal. Kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan yang
                       sangat beraneka ragam. Pelatihan merupakan upaya untuk mengalihakn







                                                         44
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54