Page 19 - modul fisika
P. 19
Teori bintang kembar dikemukakan oleh
Astronom, RA. Lyttleton. Dalam teori ini
dikatakan bahwa ada dua bintang kembar di
dunia ini sebelum akhirnya menjadi planet-
planet.
Kemudian, salah satu bintang tersebut meledak.
Ledakan ini menyebarkan serpihan material
yang akhirnya terbentuk menjadi planet.
Sementara, matahari adalah bintang kembar
yang tidak meledak. Itu sebabnya, planet yang
terbuat dari ledakan bintang tadi memiliki gaya
gravitasi mengelilingi matahari, seperti halnya
bumi
Teori Big Bang merupakan teori yang paling populer
dan ditemukan paling akhir oleh para ilmuwan. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa tata surya tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan melalui proses selama
miliaran tahun.
Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta ini
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putarannya ini sangat cepat sehingga
menyebabkan beberapa terlepas dari pusatnya.
Dalam teori ini disebutkan juga bahwa ada bagian
besar yang membentuk cakram raksasa. Cakram
raksasa ini meledak membentuk nebula. Nebula
(asap) ini mendingin selama 4.6 miliar tahun.
Dari proses ini akhirnya terbentuklah Bima Sakti.
Namun, bagian-bagian kecil dari kabut raksasa
mendingin dan memadat hingga akhirnya menjadi
planet-planet, salah satunya bumi yang kita tempati
sekarang.
Teori Pasang Surut Gas dikemukakan oleh James
Jeans dan Harold Jeffrey (1918). Pada teorinya,
mereka mengatakan bahwa ratusan juta tahun yang
lalu ada sebuah bintang yang mendekati matahari.
Akibatnya, terjadi pasang surut pada tubuh matahari
dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung
raksasa pada tubuh matahari.
Gunung-gunung tersebut membuat sebuah lidah pijar
dengan merentang panjang. Lalu, lidah pijar ini
membentuk perapatan gas-gas yang kemudian
terpecah belah. Akhirnya, terbentuklah benda-benda
yang kita kenal sebagai planet, salah satunya yaitu
bumi.