Page 6 - TARI DANASARA BY Nurfadhilah Amintia_Neat
P. 6
Nurfadhilah Amintia, dkk/ IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 57-66
peraturan Perundang-undangan yang berlaku di an dan ada salah satu pemuda yang berhasil
Negara RI. Pada tahun 1984 dusun Pagar Agung mengalahkan serangan daye dan membuat dusun
ditingkatkan statusnya menjadi Desa, dan untuk menjadi damai dan aman, pemuda itu bernama Ratu
sebutan Kampung diganti menjadi Dusun. Sehingga Agung dari Muare Bengkulu. Namun Patih Bangse
untuk nama Kampung tidak ada lagi dalam sebuah ini mengingkari janji sehingga membuat Dana dan
Desa. Sejak itulah Desa Pagar Agung menjadi Desa Sara menagih janji yang telah ia buat untuk ditepati.
Defenitif sampai dengan sekarang, serta kepala Jadi dari cerita itulah masyarakat berinisiatif
Pemerintahan Desa disebut Kepala Desa dan untuk membuat lirik, musik, serta tari Dana Sara , yang
kepala Pemerintahan di wilayah dusun disebut mana juga merupakan asal muasal terciptanya desa
Kepala Dusun (Kades dan Kadus). Satu hal yang Pagar Agung yang damai hingga saat ini.
sampai saat ini masih tetap berpedoman pada Dengan perkembangan zaman sekarang,
prinsip dan petunjuk nenek moyang pendiri desa maka tarian ini selain menjadi tari tradisional dari
Pagar Agung adalah pada aspek pembagian dan desa pagar agung tetapi juga menjadi tari hiburan,
penetapan jumlah dusun Karena sejak berdirinya serta pertunjukkan untuk mengenang perjuangan
desa Pagar Agung jumlah berjumlah 4 buah dusun, dari terbentuknya Desa Pagar Agung yang damai
alasannya karena dari awal memang pembagian seperti sekarang. Tarian ini menggunakan properti
dusun berasal dari nama-nama tumbang selendang yang di ikatkan di jari penari. Tarian ini
sebagaimana dijelaskan diatas yaitu Tumbang tidak memiliki drama atau bentuk alur cerita yang
Hambang, Tumbang Pandak, Tumbang Temening dituangkan dalam gerak dari tari Dana Sara. Tari
dan Tumbang Bengkuang namun dengan seiring Dana Sara ini ditarikan oleh minimal 4 orang
perkembangan zaman dan kepadatan penduduk penari, yang mana ditarikan oleh ibu-ibu/remaja
sekarang jumlah dusun didesa pagar agung menjadi putri. Durasi yang diperlukan didalam tari Dana
7 dusun melalui Program Pemekaran Dusun atas Sara adalah kurang lebih 05.44 menit, yang mana
usulan dari Penduduk Desa Pagar Agung yang dalam penelitian ini juga penulis akan membahas
secara resmi dan sah dikeluarkan Surat Keputusan mengenai bentuk tari Dana Sara yaitu meliputi
Bupati Muara Enim pada akhir Tahun 2016 komponen tari yaitu sebagai berikut:
(Amalkun D, S. Sos komunikasi pribadi, 10 Maret
2020). 1. Tema
Seni pertunjukan sangat memerlukan Tema dari tari Dana Sara ini merupakan
ruang atau tempat khusus yang akan menampilkan alur dramatik atau cerita rakyat, yang mana di
gagasan-gagasan kreatif yang menginformasikan ke dalam cerita rakyat ini awal terjadinya kedamaian
wujud realitas musik, tari, nyanyi, dan drama. di Desa Pagar Agung setelah berhasil mengusir
(Martono, 2008: 1). Kesenian yang ada di Desa Daye/orang yang berniat jahat sehingga setelah
Pagar Agung ini ada tari dan musik tradisional, memenangkan dan berhasil mengusirnya desa
kalau musik tradisi yang ada di Desa yaitu Musik Pagar Agung menjadi damai sampai sekarang.
Tradisional Serampu Gading, sedangkan tari yang Cerita ini ditampilkan serta didapat dari orang yang
ada di desa yaitu seperti tari Memeting Gambus, tari tinggal di Desa Pagar Agung, yang mana
Lincang Rambang, tari Nasib Rambang, tari Padang menceritakan tentang seseorang pemuda yang
Panjang, dan tari Dana Sara (Amalkun D, memenagkan suatu sayembara, yang mana Patih
Komunikasi Pribadi, 10 Maret 2020). Bangse/seorang pemerintah/pemimpin Dusun
Tari Dana Sara adalah tari yang diangkat yang membuat suatu perjanjian “ Barang siapa yang
oleh mayarakat dan pemerintah yang ada di desa bisa mengalahkan dan mengusir Daye/orang yang
yang diambil dari masa dimana desa Pagar Agung berniat jahat pada masa itu, maka akan dinikahkan
awal sebelum terjadinya kedamaian yang di dapat dengan salah satu saudara perempuannya yaitu
oleh Desa Pagar Agung pada masa awal Dana atau Sara. Tema tari Dana Sara ini selanjutnya
pemerintahan desa Pagar Agung atau sejarah desa. dijabarkan/dijelaskan menjadi suatu alur cerita,
Tarian ini menceritakan tentang tentang penagihan yang mana di jadikan sebagai kerangka dari sebuah
janji oleh Dana dan Sara kepada kakang atau garapan.
kakaknya, yang mana kakang/kakaknya menjadi
pemimpin atau orang yang memimpin Dusun pada 2. Alur Cerita/Alur Dramatik
masa itu, beliau bernama Patih Bangse. Dahulu di Tari Dana Sara yaitu tari tradisi yang
Desa Pagar Agung ini ada serangan dari Daye/orang berkembang di Kecamatan Rambang. Berdasarkan
yang berniat jahat terhadap desa/dusun. Jadi dari penelitian dan analisa data yang telah dilakukan
adanya serangan tersebut Patih Bangse membuat oleh peneliti, secara garis besar tari Dana Sara ini
sebuah Sayembara yang berisi” Barang siapa yang memiliki alur cerita/alur dramatik , yang mana
bisa mengalahakan serta mengusir Daye/orang didalam gagasan atau tema yang diambil itu
yang berniat jahat maka akan dinikahkan dengan merupakan sejarah awal terjadinya kedamaian di
salah satu adik perempuannya yaitu Dana atau Desa Pagar Agung. Tetapi di dalam tari Dana Sara ini
Sara”. Setelah desa mengalami kemenang tidak ada alur cerita/alur dramatik yang dilakukan
60