Page 20 - Eyesight
P. 20
WOrlD GlauCOMa WeeK:
SAVE youR SIghT,
SEE ThE fuTuRE TogEThER
Sungguh data yang sangat menakutkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pada 2010 terdapat 39 juta orang penduduk dunia mengalami kebutaan. Glaukoma yang menyumbang sebanyak 3,2 juta kasus kebutaan (8%) menempati posisi kedua setelah penyakit katarak sebagai penyebab kebutaan.
Sedemikian seriusnya masalah ini, World Glaucoma Association dan World Glaucoma Patient Association setiap tahun secara rutin menyelenggarakan World Glaucoma Week. Acara yang di tahun ini jatuh pada 11-17 Maret diniatkan untuk mengingatkan masyarakat dunia yang memiliki faktor risiko, agar secara rutin melakukan deteksi dini secara berkala, termasuk pemeriksaan saraf optik. Dengan upaya tersebut tingkat kebutaan akibat glaukoma diharapkan dapat ditekan.
Sebagai bagian dari partisipasi institusi kesehatan mata Indonesia pada kegiatan World Glaucoma Week, JEC menyelenggarakan seminar publik tentang glaukoma pada 28 Maret 2018 di Auditorium Istiantoro, JEC @ Kedoya, Jakarta. Dipandu Ichramsyah Herman acara yang dihadiri sekitar 70 peserta itu
menghadirkan dr. Rini Sulastiwati SpM sebagai pembicara utama.
Dr. Rini menjelaskan, glaukoma adalah satu keadaan atau penyakit mata berupa kerusakan pada optic nerve atau saraf mata, yang ditandai dengan gangguan pada lapang pandang. “Biasanya terdapat faktor risiko terjadi peningkatan tekanan pada bola mata,” ucap dr. Rini. Namun dr. Rini menambahkan, glaukoma tidak disebabkan oleh tekanan pada bola mata yang tinggi, tetapi hal tersebut meningkatkan risiko terjadinya glaukoma. Tekanan cairan dalam bola mata yang terlalu tinggi dapat merusak saraf mata yang membawa sinyal penglihatan dari mata ke otak. Adapun tekanan bola mata yang normal adalah di bawah 21 mm Hg.
eyesight | Juni 2018
20