Page 103 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 103

   d. Cara mengabdi kepada Tian adalah dengan menjaga Hati, dan merawat Watak Sejati (Mengzi. VII A: 1)
e. Yang mengerti lebih dahulu menyadarkan yang belum mengerti; yang insaf menyadarkan yang belum insaf (Mengzi. VB: 1)
f. Mengzi berkata,
1. “Berlaksa benda tersedia lengkap di dalam diri.
2. “Kalau memeriksa diri ternyata penuh Iman, sesungguhnya tiada kebahagiaan yang lebih besar dari ini.
3. “Sekuat diri laksanakanlah Tepasalira, untuk mendapatkan Cinta Kasih tiada yang lebih dekat dari ini!” (Mengzi. VII A: 4)
Agama Khonghucu mengajarkan agar manusia dapat mengenali
Watak Sejatinya dan mengembangkannya dalam kehidupannya. Watak Sejati inilah kodrat kemanusiaan yang berakar dalam hati sanubari/batin manusia. Hidup selaras dengan Watak Sejatinya merupakan kewajaran dan sifat alamiah kita sebagai manusia. Inilah sesungguhnya Firman Tian yang telah kita terima sebagai manusia dan sepantasnya kita kembangkan dalam hidup ini. Apabila kita mampu mengembangkannya, kita akan merasakan betapa besar karunia Tian dalam kehidupan kita.
Pribadi unggul apabila mampu mengembangkan benih cinta kasih, kebenaran, kesusilaan dan kebijaksanaan sehingga menjadi insan yang dapat dipercaya dalam kehidupan ini.
Praktik kualitas ini dimulai di dalam keluarga, terutama dari orangtua. Kepatuhan anak kepada orangtuanya merupakan nilai penting di mata kaum Konfusian. Mereka mempunyai tugas untuk mencintai dan menghormati orangtua. Sebagaimana diterangkan oleh Mengzi, kalau saja setiap orang memperlakukan orangtua dengan cinta kasih dan rasa hormat, banyak persoalan dunia akan lenyap dengan sendirinya.
Pembinaan diri dimulai dari yang dekat dan pokok, serta mengikuti kewajaran. Jalan Suci ada dalam diri, mengapa mencari yang jauh?
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 97
                 






















































































   101   102   103   104   105