Page 163 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 163
Zigong bertanya, ”Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup?” nabi bersabda, ”Itulah tepasalira. Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain”. (Lunyu. XV: 24)
Tepasalira dapat juga diartikan tenggang rasa. Untuk dapat melaksanakan tepasalira, Nabi memberikan bimbingan dengan memperlakukan orang lain dengan contoh yang dekat, yakni diri sendiri. Namun, dalam pelaksanaannya, kita perlu berhati-hati jangan sampai terjebak menggunakan “ukuran” kita terhadap orang lain.
Perhatikan pernyataan A dan B berikut ini dan bandingkan untuk memahami lebih lanjut:
A. Saya suka dihormati orang lain sehingga saya juga harus menghormati orang lain terlebih dahulu.
B. Saya tidak suka direndahkan oleh orang lain sehingga saya juga tidak boleh merendahkan orang lain.
A. Saya suka dipuji sehingga saya juga harus memuji orang lain terlebih dahulu.
B. Saya tidak suka dicaci orang lain sehingga saya juga tidak boleh mencaci orang lain.
A. Saya suka makan durian sehingga saya juga harus memberikan durian kepada orang lain terlebih dahulu.
B. Saya tidak suka makan durian sehingga saya juga tidak boleh memaksa orang lain memakan durian.
Kalimat A terasa lebih menggunakan ukuran diri sendiri yang
belum tentu pas untuk orang lain. Pernyataan A terkesan kurang wajar meskipun secara penjelasan dapat dikatakan memberikan sesuatu yang disukai terlebih dahulu kepada orang lain adalah perbuatan yang tidak mudah.
Kalimat B lebih menekankan bahwa ukuran diri sendiri bukan digunakan untuk orang lain tetapi lebih bersifat introspektif ke dalam diri dan lebih wajar. Bukankah kewajaran dalam menjalani
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 157