Page 164 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 164

    kehidupan sehari-hari mendekatkan kita kepada Jalan Suci? Mengzi
  pernah memberikan nasihatnya bahwa Jalan Suci ada di dalam diri kita, mengapa mencari ke tempat yang jauh diluar diri? Untuk menjalankannya mudah, mengapa mencari cara yang sulit?
Untuk lebih memperjelas lagi hal ini, mari kita simak cerita “Kisah Kepala Ikan” berikut ini.
Kisah Kepala Ikan
Alkisah ada seorang raja yang sangat terkenal pericinta kasihnya. Raja tersebut mempunyai seorang permaisuri yang sangat disayanginya. Mereka telah hidup rukun selama belasan tahun lamanya, sampai suatu hari timbul masalah. Sang Permaisuri protes kepada suaminya,“Suamiku, saya tahu Kakanda seorang yang baik hati dan dicintai rakyat.
Namun izinkan saya kali ini mengeluarkan uneg-uneg yang sudah lama saya simpan sejak pertama kita menikah”.
Sang Raja terkejut dan berkata dengan penuh kelembutan, “Ada apa, Adinda, yang membuat engkau mempunyai uneg- uneg? Bukankah semua kebutuhanmu, aku selalu berusaha memenuhinya?” “Benar, tapi ada satu hal yang membuat saya tidak tahan,” jawab sang istri. “Apakah gerangan, Adinda tercinta?” tanya sang raja. “Setiap kali kita makan ikan berdua, selalu Kakanda memberi saya bagian kepala ikan. Tahukah Kakanda kalau saya tidak menyukai kepala ikan? Demi menjaga perasaan Kakanda, saya tidak menolaknya, namun akhirnya saya tidak tahan lagi,” terang sang istri.
Mendengar penjelasan sang istri, sang Raja tersenyum dan berkata, “Wahai, Adindaku tercinta. Sesungguhnya saya amat menyukai kepala ikan. Namun, demi Adinda, saya rela memberikan bagian yang saya sukai kepada Adinda tercinta”. “Demikian halnya dengan saya. Saya berusaha ingin menjadi istri yang baik dan penuh pengertian. “Sang
158 Kelas XI SMA/SMK
                              

























































































   162   163   164   165   166