Page 165 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 165

   istri tersadar bahwa ternyata mereka telah berusaha melakukan yang terbaik untuk pasangannya hanya saja kurang dalam berkomunikasi. Mereka tersenyum bahagia dan menyadari betapa mereka saling mencinta, walaupun apa yang dianggap terbaik bagi pasangannya belum tentu terbaik baginya. Oleh karena itu, dalam mengembangkan cinta kasih kita senantiasa menuntut diri sendiri agar dapat lebih baik dan terus belajar membina diri. Nabi Kongzi memberikan bimbingan bagi umatnya untuk berhati-hati dengan bahaya ‘menyebelah’ seperti yang terdapat dalam Daxue VIII yakni:
“Adapun yang dikatakan ‘untuk membereskan rumah tangga harus lebih dahulu membina diri’ itu ialah: di dalam mengasihi dan mencintai biasanya orang menyebelah; di dalam menghina dan membenci biasanya orang menyebelah; di dalam menjunjung dan menghormati biasanya orang menyebelah; di dalam menyedihi dan mengasihi biasanya orang menyebelah; dan di dalam merasa bangga dan agungpun biasanya orang menyebelah. Sesungguhnya orang yang dapat mengetahui keburukan dari apa yang disukai dan dapat mengetahui kebaikan dari apa yang dibencinya, amat jaranglah kita jumpai di dalam dunia ini”.
Menyebelah artinya tidak tengah atau condong ke arah tertentu. Misalnya, dalam mengasihi anak, mungkin lebih menyayangi si bungsu ibandingkan si kakak. Atau terhadap orang yang pernah mengecewakan perasaan kita, sangat mudah kita terjebak untuk memandang negatif apapun yang diperbuat oleh orang tersebut. Atau sebaliknya, kita terlalu mencintai seseorang, apapun yang dilakukan orang tersebut seolah-olah semuanya baik dan cenderung kita membelanya jika ada kesalahan. Inilah tantangan utama dalam berpericinta kasih kepada sesama. Meskipun secara alamiah dan sewajarnya dalam mencintai seseorang memang ada tingkatan perbedaan. Sebagai contoh mencintai orangtua sendiri dengan orangtua orang lain tentu lah tidak sama. Tentu saja, sayang kepada anak sendiri dengan kepada anak orang lain pasti berbeda. Nabi Kongzi mengajarkan adanya pertingkatan, jika dapat mencintai orangtua sendiri sebaik-baiknya, barulah boleh berharap dapat mengembangkan diri mencintai orangtua orang lain seperti mencintai orangtua sendiri. Kalau tidak, malah kita terjebak dalam kebajikan yang terbalik dan menyalahi kodrat kemanusiaan kita.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 159
                 






























































































   163   164   165   166   167