Page 53 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 53

   c. Menyejukkan dan Menghangatkan Tempat Tidur
Huangxiang terlahir pada zaman dinasti Han akhir, dia adalah seorang anak perempuan yang pandai dan memiliki sifat bakti. Ketika Huangxiang berusia 9 tahun, ibunya meninggal dunia dan sekarang dia hidup bersama ayahnya.
Siang malam ia memikirkan kasih sayang seorang ibu, ia sangat sedih walau nasihat ayah dan orang sekitarnya tak henti-hentinya menghibur dirinya namun itu semua tidak mengurangi kesedihannya.
Kepada ayahnya ia juga sangat menaruh perhatian. Saat datang musim panas, maka pada tiap malam menjelang tidur, ia mengipasi tempat tidur sehingga ayahnya merasa sejuk dan nyaman. Bila musim dingin tiba, tubuhnya menghangatkan selimut dan tempat tidur, sehingga ayahnya dapat tidur dengan tidak kedinginan. Demikian ia lakukan terus-menerus tiada rasa jemu.
Liuhe yang menjadi pembesar daerah itu, ketika mendengar prilaku Huangxiang ia sangat terkesan maka disebar-luaskan perilaku semangat bakti itu
d. Menangis di Depan Makam Ibunya
Wangbo hidup di Kerajaan Wei, ia adalah seorang yang sangat berbakti. Ibunya dimakamkan di pinggiran hutan. Semasa hidupnya Ibu Wangbo sangat takut bila mendengar suara halilintar. Bila ada suara halilintar, Wangbo buru-buru datang ke makam ibunya sambil berlutut dia berkata “Jangan takut, Bo ada di dekat ibu” Demikian ia lakukan sebagai ungkapan bakti yang tulus.
Setelah berkeluarga, Wangbo hidup sebagai guru, dan saat mengajar murid-murid membaca Kitab Sanjak yang berbunyi: “Sungguh menderita ayah-ibu yang melahirkan dan merawat aku dengan susah payah”, tanpa terasa Wangbo meneteskan air mata, tidak bisa menahan haru.
Melihat kejadian ini, para murid meminta dia menghentikan pengajarannya agar tidak merasa sedih lagi.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 47
                 
























































































   51   52   53   54   55