Page 73 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 73
E. Perjalanan Nabi Kongzi sebagai Tian Zhi Mu Duo 1. Nabi Kongzi Meninggalkan Negeri Lu
Pada Hari Dongzi, pada saat kedudukan matahari tepat berada di atas garis 23 1⁄2 derajat Lintang Selatan (bertepatan dengan tanggal 22 Desember), umat Konghucu melaksanakan sembahyang syukur dan harapan.
Pada zaman Dinasti Zhou (1122-255 SM.) saat ini ditetapkan sebagai saat tibanya Tahun Baru. Pada hari persembahyangan besar tersebut pada tahun 495 SM, Nabi Kongzi memutuskan untuk meninggalkan negeri Lu dan meninggalkan semua yang dimilikinya, termasuk melepaskan jabatannya, sebagai Perdana Menteri.
Alasan lain mengapa Nabi Kongzi meninggalkan negeri Lu adalah, karena beliau merasa raja negeri Lu (Lu Dinggong) sudah tidak mengindahkan lagi nasihat-nasihatnya. Nabi Kongzi terpanggil untuk terus menyampaikan ajarannya walaupun harus mengembara ke berbagai negeri. Demi misi sucinya, Nabi Kongzi rela melepaskan jabatannya dan mulai menyebarkan ajarannya ke negeri-negeri lain. Maka bersama murid-muridnya, Nabi Kongzi memulai perjalananan berkeliling ke berbagai negeri untuk menyebarkan Firman Tian, mengajak umat manusia kembali ke Jalan Suci (Dao).
Maka pada Sembahyang Besar Dongzhi bagi umat Khonghucu diperingati sebagai hari Muduo (Genta Rohani), hari dimulainya perjalanan Nabi Kongzi menyebarkan ajaran-ajarannya.
Pada saat itu, usia Nabi Kongzi lima puluh enam tahun. Nabi Kongzi diiringi beberapa muridnya melakukan perjalanan untuk menebarkan ajaran-ajarannya ke berbagai pelosok negeri. Misi suci selaku Genta Rohani Tian (Tian Zhi Mu Duo) adalah membawakan damai bagi dunia.
Pengembaraannya menebarkan ajaran-ajaran suci tentang Kebajikan itu berlangsung selama tiga belas tahun lamanya. Pada saat itu Nabi Kongzi telah dianggap sebagai orang yang paling bijaksana
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 67