Page 71 - Buku Paket Kelas 11 Agama Khonghucu
P. 71
ditanyai oleh seorang muridnya tentang Ren Nabi Kongzi menjawab, “Kata itu berarti mencintai umat manusia”. Tentang hal ini, lebih lanjut Nabi juga menjelaskan: “Terdapat lima hal, dan siapapun yang dapat melaksanakan hal ini dapat disebut seorang yang berpericinta kasih. Kelima hal itu adalah rasa hormat, toleransi/lapang hati, dapat dipercaya, cekatan/ketekunan yang cerdas, dan kemurahan hati. Kalau seorang mempunyai rasa hormat, maka ia takkan terhina. Kalau orang mempunyai sikap toleran dan lapang hati, maka ia akan diterima oleh banyak orang. Kalau orang dapat dipercaya, maka orang lain akan mempercayakan tanggung jawab kepadanya. Bila orang cerdas, cekatan dan tekun, maka ia mendapat banyak keberhasilan. Kalau ia dipenuhi dengan sikap murah hati, belas kasihan dan suka menolong, maka ia akan layak untuk memerintah, dengan kata lain akan diturut perintahnya”. (Lunyu. XVII: 6)
Nabi Kongzi memandang Ren sebagai bagian dari pendidikan. Dengan kata lain, orang harus diajari mengenai perilaku macam ini, bukan semata-mata mempelajarinya dari pengalaman. Pada zamannya, pendidikan adalah sebuah sarana pembelajaran tentang cara berperilaku, dan bukan semata-mata untuk mengerti suatu pengetahuan tertentu, Nabi Kongzi setuju dengan sikap ini.
Pemahaman pengetahuan hanyalah kebijaksanaan belaka bukan merupakan Ren. Ren tidak hanya menyangkut moralitas, melainkan juga menyangkut banyak nilai-nilai sosio kultural, terutama dalam soal kesalehan menyangkut hubungan orangtua dengan anak dan hal ini jauh lebih kuat dari sekedar penghormatan terhadap orangtua, karena melibatkan pula seluruh tatanan di dalam nilai-nilai dan ritual tradisional.
Nabi Kongzi menginginkan rakyat bahwa sebagai manusia memiliki tugas membina diri menjadi lebih baik. Hanya inilah satu- satunya jalan yang bermakna dalam menempuh hidup. Sebuah upaya harus dilakukan demi upaya itu sendiri. Ini merupakan suatu ekspresi tertinggi dalam kemanusiaan, yaitu menjalankan kebaikan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti 65