Page 154 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 154
Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang makna hidup? Apakah hanya ada satu tujuan hidup untuk semua orang? Atau, jangan-jangan Susi yang benar, bahwa hidup itu sebenarnya bergantung pada kita sendiri? Tidak menjadi soal seberapa canggihnya teknologi yang dicapai masyarakat, ada sesuatu dalam diri kita yang mendambakan makna hidup. Pada suatu saat dalam hidup kita, kebanyakan dari kita bertanya-tanya, ”Untuk apa saya dilahirkan di dunia ini?”
146
• Apa yang kamu pahami tentang makna hidup?
• Apakah hidupmu sudah bermakna?
• Ceritakanlah pengalamanmu tentang hidup yang bermakna! Berikanlah
contoh!
Pengantar
Memaknai arti kehidupan termasuk bagaimana remaja memaknai hidupnya sangatlah berarti untuk kita semua, agar lebih mensyukuri berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Makna adalah pemahaman tertentu yang kita ciptakan terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan. Sedangkan arti kehidupan adalah hal atau cara yang berhubungan dengan hidup, sehingga pemaknaan atas kehidupan menyangkut pemahaman yang kita ciptakan sendiri atas hidup. Pemaknaan terhadap kehidupan hanya dapat dilakukan secara baik dan benar apabila dalam proses pemaknaan tidak dilakukan secara parsial atau sebagian-sebagian. Banyak cara tersedia untuk mencapai hidup yang lebih bermakna. Tentu saja makna itu tidak diciptakan oleh kehidupan atau lingkungan. Kitalah yang diberi hak untuk menciptakan makna atas kehidupan. Karena kita yang menciptakan, maka sifatnya berupa pilihan. Kehidupanmu sebagai remaja diharapkan bermakna bagi lingkungan.
Kehidupan bermakna di dalam Tuhan adalah kehidupan yang dinamis, progresif, dan konstruktif. Dasarnya adalah firman Tuhan, berpikir positif, bersikap, dan bertindak positif. Kehidupanmu akan lebih bermakna apabila kamu sanggup berpedoman pada dasar hidup yang positif dan mencerahkan. Memaknai tugas seperti tugas-tugas di sekolah perlu dianggap sebagai tantangan akan lebih positif ketimbang kamu memaknainya sebagai tekanan. Dalam lingkungan sekolah, memaknai kegagalan bukan semata-mata sebagai kehancuran tetapi lebih sebagai suatu gerbang kesuksesan yang tertunda. Memaknai kritikan bukan sebagai keburukan tetapi sebagai lecutan yang menyemangatkan jiwa. Seperti ketika kita memandang gelas yang berisi setengah airnya, bukan gelas yang kosong setengah. Kehidupan akan lebih bermakna ketika kamu mampu memaknai setiap kehidupan secara lebih positif.
Kelas IX SMP