Page 156 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 156
148
d. Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai bersikap. Dalam Man’s Search for Meaning, Frankl mengatakan:
”Tidak terlalu penting apa yang kita harapkan dari kehidupan? Akan tetapi, yang penting ialah apa yang diharapkan oleh kehidupan dari kita. Kita harus berhenti bertanya apakah makna kehidupan, dan sebaliknya memikirkan diri kita sendiri sebagai pihak yang ditanyai oleh kehidupan setiap hari dan setiap jam. Jawaban kita bukanlah lewat kata-kata dan meditasi, melainkan dalam tindakan dan perilaku yang tepat. Kehidupan pada akhirnya berarti memikul tanggung jawab untuk menemukan jawaban yang tepat bagi masalah-masalahnya dan memenuhi tugas-tugas yang terus-menerus diberikan kepada setiap pribadi.”
Dapat disimpulkan juga, ketika individu menyatakan bahwa hidupnya itu bermakna, berarti dia:
a. Secara positif berkomitmen terhadap suatu konsep makna hidup.
b. Konsep makna hidup itu memberikannya suatu kerangka acuan atau tujuan
untuk memandang kehidupannya.
c. Ia memandang kehidupannya berkaitan dengan atau memenuhi konsep
hidup tersebut.
Menurut Frankl ciri-ciri orang yang merasakan hidup bermakna dapat
dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Menciptakan karya atau melakukan perbuatan yang baik.
b. Mengalami sesuatu yang indah atau menjumpai seseorang yang kita cintai.
c. Menentukan sikap yang tepat ketika kita harus berjumpa dengan penderitaan
yang tidak terhindarkan.
Semua ini adalah pengalaman-pengalaman yang diperoleh Frankl sendiri
di kamp konsentrasi. Ia berusaha melakukan perbuatan baik, bahkan ketika ia berada dalam situasi yang sangat menderita dan sangat tidak baik. Ia terus berusaha mengobarkan cintanya kepada keluarganya dan orang lain, bahkan ketika ia kehilangan kedua orang tua dan istrinya. Akhirnya, bahkan ketika ia harus menderita, ia berusaha tidak tenggelam di dalam penderitaannya itu. Sebaliknya ia menjadikan penderitaannya sebagai pelajaran yang penting untuk memahami kehidupan secara lebih mendalam.
Ketika Frankl berhasil menemukan makna hidupnya di kamp konsentrasi, hal itu memberikan kepadanya semangat untuk bertahan. Sementara itu, ada banyak tahanan lain yang mati karena depresi atau tidak tahan menyaksikan rekan-rekannya menderita. Frankl mengatakan, ”Di kamp konsentrasi saya menemukan dua macam tahanan, yaitu mereka yang melihat ke luar dari
Kelas IX SMP