Page 157 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 157

kisi-kisi penjara dan hanya melihat gelapnya malam dan suasana yang suram di luar sana. Mereka yang melihat ke luar, menengok ke atas menyaksikan gemerlapnya bintang di angkasa. Mereka yang hanya melihat gelapnya malam akhirnya tewas di kamp konsentrasi. Sebaliknya, mereka yang menikmati gemerlap bintang di angkasa berhasil bertahan hingga perang selesai dan mereka dibebaskan.”
Kegiatan 2: Diskusi Kelompok
Buatlah kelompok kecil terdiri dari tiga sampai empat orang! Diskusikan dengan kelompokmu pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang menarik dari kehidupan Victor Frankl?
2. BagaimanaintipandanganVictorEmilFrankltentanghidupyangbermakna? 3. Pernahkah kamu mengalami kekecewaan atau putus asa? Apa sebabnya?
Bagaimana kamu menanganinya?
C. Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi Sesama
Untuk memahami hidup yang bermakna, kita perlu memahami arti hidup dalam kekristenan. Sikap yang paling penting sebagai identitas orang Kristen adalah hidup yang berpusat pada ”firman Allah”. Firman Allah menjadi penuntun, pemimpin, dan pengoreksi hidupmu. Firman Allah menjadi batas dan pengontrol bagi kamu sehingga kamu tidak keluar dari jalan-Nya (bdk. Mzm. 119: 105). Hidup manusia bukan sekadar makan, minum, dan bersenang-senang. Akan tetapi, hidup manusia itu berasal dari Allah dan karenanya harus didasarkan pada setiap firman Allah. Dalam Mazmur 23, misalnya Daud menggambarkan bagaimana ia memperoleh keberanian di tengah-tengah menghadapi marabahaya dan ketakutan. Firman Allah menjadi sumber kehidupan dasar iman yang paling hakiki. Hidup beriman berarti dalam kehidupan ini kamu menyerahkan seluruh keberadaan hidup kepada Tuhan.
Sebagai orang Kristen, hidup yang bermakna dikaitkan dengan relasi yang baik antara manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesamanya. Yewangoe (1983) menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Allah antara lain diwujudkan terutama dalam ibadah yang dilakukan manusia. Relasi ini tampak dalam setiap praktik keagamaan baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks.
Ibadah atau ritual tidak boleh dijalankan sekadar sebagai ritualisme, sebagai kegiatan hampa yang tak bermakna. Sebaliknya, lewat ibadah mestinya kita diingatkan terus-menerus akan hubungan yang harus dipelihara dengan Allah dan sesama kita.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
 149
  






















































































   155   156   157   158   159