Page 70 - Buku Paket Kelas 9 Agama Kristen
P. 70
Gereja-gereja Asia, dan ketua Dewan Gereja-gereja se-Dunia, mencetuskan gagasannya tentang bagaimana orang Kristen seharusnya hidup di dunia dengan kewarganegaraan ganda – dunia dan sorga. Simatupang mengatakan bahwa orang Kristen harus hidup dengan ”sikap positif, kritis, kreatif, dan realistis”. Maksudnya, orang Kristen harus berani berbeda pendapat dengan masyarakat di sekitarnya. Namun itu tidak berarti sekadar berbeda pendapat, sebab kita pun harus dapat bersikap positif apabila memang apa yang kita hadapi itu baik dan benar. Kita harus dapat bersikap kreatif dalam menghadapi situasi-situasi yang sulit, namun kita juga harus realistis dalam arti menyadari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kita. Hal ini cocok dengan apa yang dikatakan Reinhold Niebuhr, seorang teolog Amerika Serikat, dalam doanya:
Tuhan, berikan aku keteduhan hati
untuk menerima hal-hal yang tidak dapat kuubah, Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah, Dan hikmat untuk mengetahui perbedaannya.
Menjalani kehidupan dari hari ke hari,
Menikmati satu saat pada setiap waktu,
Menerima penderitaan sebagai jalan menuju perdamaian, Menerima, seperti yang Kristus lakukan, dunia yang penuh dosa ini, sebagaimana adanya, bukan seperti yang kuharapkan,
Percaya bahwa Ia akan membuat segala sesuatunya beres
bila aku berserah kepada kehendak-Nya,
Agar aku cukup berbahagia di dalam hidup ini
dan teramat bahagia bersama-Nya
selama-lamanya, dalam kehidupan yang akan datang.
Amin.
F. Gereja yang Bergumul di Dunia
Melalui uraian di atas kita sudah melihat bagaimana orang Kristen hidup dan menghadapi berbagai tantangan di dunia. Dalam 1 Petrus 2: 9–12, kita sudah diingatkan bahwa ”... sebagai pendatang dan perantau, [kita harus] menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” Keinginan-keinginan daging yang dimaksudkan di sini adalah hal-hal yang membuat kita keliru menempatkan prioritas kita. Kita lebih menghargai benda-benda di dalam hidup kita daripada hal-hal yang lebih berharga dan berarti seperti keluarga kita, cinta kasih, sahabat-sahabat kita yang sejati, sukacita yang sungguh-sungguh. Akibatnya hidup kita menjadi dangkal dan hampa. Sebagai gereja Tuhan di muka bumi, kita dipanggil untuk memiliki
”...cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1Ptr. 2: 12)
Kelas IX SMP
62