Page 67 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 67

                                2. Bodhisattva
Bodhicitta atau kesadaran Buddha dimiliki oleh setiap makhluk atau Bodhisattva. Bodhicitta terbagi dalam dua bagian: Bodhi-pranidhi-citta: tingkat persiapan dalam perjalanan menuju cita-cita, dan Bodhi-prasthana-citta: tingkat pelaksanaan sesungguhnya dalam perjalanan menuju cita-cita.
Bodhisattva juga memiliki tiga kualitas yang menjadi cirinya, yaitu: cita-citanya yang teguh untuk membebaskan segenap makhluk, pikirannya yang tak tergoyahkan, dan usahanya yang tak mengenal menyerah. Bodhicitta mengandung dua aspek, yaitu: kekosongan (sunyata) atau kebijaksanaan (prajna), dan welas asih (karuna).
Bodhisattva mengembangkan sad-paramita, atau enam kebajikan luhur, yang terdiri atas: dana paramita atau berdana, sila paramita atau hidup bersusila, kshanti paramita atau kesabaran, virya paramita atau ketabahan, tekad dan semangat, dhyana paramita atau samadhi, meditasi, dan prajna paramita atau kebijaksanaan.
3. Triratna dan Tokoh Buddha
Dalam kehidupan sehari-hari, agar keyakinan atau iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut selalu terpupuk, seorang Buddhis menyatakan perlindungannya kepada Triratna: Buddha, Dharma, dan Sangha.
Melalui Triratna inilah diyakini sebagai sesuatu yang terdekat yang akan membimbing dan menuntunnya atau pedomannya mencapai tujuan akhir kehidupannya atau setidaknya selalu berada dalam jalan menuju Tuhan, di jalan Ketuhanan.
Seorang Buddhis meyakini adanya Buddha yakni mereka yang telah mencapai kesempurnaan, yang telah suci batinnya dan memiliki pandangan terang, mencapai tujuan akhir Nirvana, mengenal sepenuhnya hakekat Tuhan Yang Maha Esa, serta menemukan Hukum Kebenaran .
Untuk masa kehidupan sekarang Buddha yang diyakini adalah Buddha Sakyamuni, sedangkan jauh dalam kehidupan yang lampau-lampau terdapat pula Buddha-Buddha lainnya, begitu pun dengan kehidupan masa datang, atau Buddha yang akan datang, yakni Buddha Maitreya.
Dia yang telah mencapai Buddha, itulah yang menjadi tokoh sentral di dalam agama Buddha, yaitu Buddha Sakyamuni atau Buddha Gotama. Buddha Gotama atau Buddha Sakyamuni inilah menjadi tokoh utama di dalam agama Buddha untuk kurun kehidupan dewasa ini, sebagai Buddha yang secara historis pernahhadirdiduniadan beradaditengah-tengahkehidupanmanusiamengajarkandharmanya.
Kehidupan Buddha Sakyamuni secara historis yang muncul di India Utara abad 6 SM, menjadi sumber nilai dan penghayatan bagi seorang Buddhis. Dalam sejarah hidupnya itulah, baik semasa kanak-kanak dan remaja, sebagai pangeran maupun pertapa, serta sebagai Guru Buddha dapat ditimba dan digali nilai-nilai spiritual yang dapat dijadikan pedoman bagi seorang Buddhis, khususnya kaum muda Buddhis.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam diri dan sosok kehidupan Buddha Sakyamuni, dari sejak kelahirannya sebagai pangeran Siddharta, maupun sebagai pertapa Gotama dan Buddha Sakyamuni itu diantaranya adalah: kritis, radikal, humanis, solidaritas, emansipatoris, dan sebagainya.
Dharma dimaksudkan adalah ajaran-ajaran Buddha yakni Hukum Kebenaran yang diketemukan Buddha. Seorang Buddhis berpegang dan meyakini Hukum Kebenaran atau Dharma Buddha serta melaksanakannya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang tertera dalam Dharma tersebut.
 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
63
  



















































































   65   66   67   68   69