Page 72 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 72

                                9. Tujuan Akhir Nirvana
Nirvana merupakan eskatologis seorang Buddhis. Cita-cita, tujuan tertinggi seorang Buddhis ini merupakan kebahagiaan abadi, bebas dari samsara (perputaran roda kelahiran kembali), bebas dari akar penderitaan dan lenyapnya kekotoran batin atau hawa nafsu. Pencapaian Nirvana berkaitan dengan Hukum Kebenaran yangtelahdipahamidandikenalicarakerjanya,yangberartijugamengenalTuhan Yang Maha Esa sepenuhnya. Pencapaian itu dimungkinkan bila secara etis telah sempurna moralitasnya (sila)danyangsekaligussecaraepistemologysepadandengan tumbuhnyapandanganterang(prajna).
Pandangan terang yang memandang bahwa segala sesuatu bersifat sementara, tidak kekal, (Anicca), terkena penderitaan (Dukkha) dan karenanya tiadanya inti atau aku yang kekal (Anatta).
Fenomena kehidupan yang relatif dan terkena hukum saling ketergantungan itu, tidak mengandung suatu dasar substansi yang kekal, begitu pula diri manusia; keakuan yang ilusif hanyalah mendatangkan egoisme dan dukkha, karena di dalam pandangan terang yang telah memahami hukum Kebenaran, segalanya adalah sunya (kosong), dimana telah bebas dari tanha yang cenderung egois dan menjadi sumber kemelekatan.
Perlu Kamu ketahui dan pahami dengan sebaik-baiknya, bahwa agama Buddha memiliki sifat istimewa.
Tahukah Kamu, ajaran Buddha tentang Empat Kebenaran Mulia?
Empat Kebenaran Mulia yang ditemukan oleh Buddha, telah diajarkan kepada dunia. Ini
merupakan sifat utama dan dasar agama Buddha yang tak tergoyahkan. Empat Kebenaran Mulia itu adalah:
 “Dharma yang diuraikan dengan baik, oleh Yang Agung, disadari sendiri, dengan hasil yang cepat, mengundang untuk dibuktikan, membimbing ke Nirwana, dimengerti oleh para bijaksana, untuk diri sendiri”
(Majjhima Nikaya)
 1. 2. 3. 4.
penderitaan, merupakan dasar kebenaran agama Buddha;
sebab penderitaan, yaitu nafsu keinginan;
akhir penderitaan (Nirwana), merupakan ajaran terindah agama Buddha); dan Jalan Tengah.
 Walau pun para Buddha muncul atau tidak muncul di dunia ini, Kebenaran tetap ada di alam semesta.
 Ajaran tentang penderitaan, merupakan sumbu ajaran agama Buddha, disamping optimisme adanya akhir penderitaan. Karenanya, bukan berarti agama Buddha itu agama pesimis atau optimis, melainkan realistis, mengemukakan apa adanya kehidupan itu.
 Semua ajaran Buddha adalah “Indah pada awalnya, Indah pada pertengahannya, dan Indah pada akhirnya”
(Visudhimagga)
  Kelas VII SMP Edisi Revisi
68
  














































































   70   71   72   73   74