Page 71 - Buku Paket Kelas 7 Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
P. 71
Rupaloka dan arupaloka adalah alam Brahma yang dicapai berkat hasil meditasi. Rupaloka (alam bentuk) yang berhubungan dengan empat tingkat jhanna atau pencapaian dalam meditasi, yang meliputi jhanna pertama, jhanna kedua, jhanna ketiga, dan jhanna keempat.
Jhanna pertama terdiri atas alam: Brahma parisaja, Brahma Purohita, Maha Brahma. Jhanna kedua terdiri atas: Parittabha, Appamabha, dan Abhassara. Jhanna ketiga terdiri atas: Parittasubha, Appamabha,danSubhakinha.SedangkanAlamJhannakeempatterdiriatas:Vehapphala, Assanasatta, dan Suddhavassa, dan Alam Suddhavassa yang terdiri atas dari lima alam: Aviha, Atappa, Sudassa, Sudassi, Akanitta. Sedangkan alam Arupa (Arupaloka) merupakan alam yang dicapai setelah sukses dengan rupa jhanna dan yang mempergunakan objek meditasi arupa atau objek meditasi yang tidak bermateri, non-materi yang tanpa batas seperti: ruang tanpa batas, kesadaran tanpa batas, kekosongan, dan bukan ide maupun bukan tanpa ide.
Arupaloka terdiri atas empat alam: Akasanancayatana (alam ruang tanpa batas), Vinnanacayatana (alam kesadaran tanpa batas), akincannayatana (alam kekosongan), dan nevasanna nyananayatana (alam bukan ide maupun bukan tanpa ide).
7. Tilakkhana
Hukum Kebenaran Tilakkhana adalah Tiga Corak Umum yang berlaku di alam semesta dan kehidupan manusia, terdiri atas Anicca, Dukkha dan Anatta. Anicca adalah ketidakkekalan, Dukkha adalah penderitaan, dan Anatta adalah tiada inti yang kekal.
8. Paticca Samuppada
Bagaimanakah menjelaskan masih berlangsungnya kehidupan suatu makhluk yang terlahir kembali di berbagai alam-alam kehidupan tersebut? Suatu makhluk yang masih mengalami kelahiran kembali berarti makhluk tersebut belum terbebas dari penderitaan, dan untuk dapat menjelaskan tentang bagaimana proses kelahiran kembali suatu makhluk masih tetap terjadi, Buddha mengemukakan hukum Paticca Samuppada, yakni Hukum Sebab Akibat Yang Saling Bergantungan.
PaticcaSamuppadamerupakan hukumsebabakibatyangsalingbergantungan,yangmemaparkan adanya unsur-unsur yang saling terkait atau bergantungan sehingga memungkinkan bekerjanya kelahiran kembali tersebut.
Unsur-unsur ataufactoratauyangdisebutNidanainiterdiriatas12,yaitu:(1)Avijjaatauketidaktahuan, (2) Samskaras yakni bentuk-bentuk karma, (3) Vinnana atau kesadaran), (4) Nama dan Rupa atau Rohani dan Jasmani, (5) Sad-Ayatana, Salayatana atau enam landasan indera, (6) Phassa atau kontak, (7) Vedana (perasaan), (8) Tanha atau keinginan, (9) kemelekatan atau upadana, (10) kejadian atau Bhawa, (11) kelahiran atau Jati, dan (12) Jara Marana atau usia tua, sakit dan, kematian.
Masing-masing unsur tersebut menyebabkan satu sama lain, atau menjadi sebab yang kemudian dan sebagai akibat dari unsure yang lainnya. Tiada unsure yang satu tidak akan muncul unsure yang lainnya, segala unsur itu saling tergantung.
Karenanya rumusan dasar Hukum Paticca Samuppada ini berbunyi:
“Ketika itu hadir, itu terjadi. Dengan munculnya ini, itu muncul. Ketika ini tak hadir, itu tak terjadi. Dengan musnahnya ini, itu musnah.”
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
67