Page 105 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 105

        Hal serupa juga ditegaskan oleh Nabi Kongzi, bahwa mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil itulah sikap menjunjung kebajikan. Pada kesempatan lain Nabi Kongzi menyatakan bahwa sungguh jarang didapat orang yang telah belajar selama tiga tahun tanpa sedikitpun mengingat akan hadiahnya. (Lunyu. VIII: 12)
Aktivitas 6.1
Diskusi Kelompok
Jelaskan ayat suci berikut ini.
Mengzi berkata: “Orang memangku jabatan itu bukan karena miskin, tetapi ada pula suatu ketika ia memangku jabatan karena miskin.
Orang menikah itu juga bukan karena ingin mendapat perawatan, tetapi ada pula suatu ketika ia mendapat perawatan”. (Mengzi. VB: 5)
4. Memperbaiki Kesalahan
Masalahnya bukan apakah kita pernah atau tidak pernah melakukan kesalahan? Tetapi, apakah kita memiliki keberanian untuk (secara jujur) mengakui kesalahan, bertanggung jawab terhadap kesalahan yang telah kita lakukan (menerima konsekuensi logis), dan berusaha memperbaikinya? Adakah usaha ‘mencari’ kesalahan untuk setiap tindakan (intropeksi diri) baik dalam hubungan kita dengan Tuhan atau dalam interaksi kita dengan sesama manusia, sampai dapat mengerti dan memahami apa yang ‘tidak boleh kita lakukan’ untuk waktu-waktu selanjutnya?
Berani secara jujur mengakui setiap kesalahan dan berusaha memperbaikinya, mencari kesalahan dari setiap tindakan dalam interaksi kita adalah sebuah ‘introspeksi diri’ menuju arah ‘pengembangan diri’. Nabi Kongzi menasihati kita bahwa bila bersalah janganlah takut memperbaiki, dan orang yang tidak mau memperbaiki kesalahannya itu benar-benar kesalahan.
Nabi Kongzi bersabda: “Sayang aku belum menemukan orang yang setelah dapat melihat kesalahan sendiri lalu benar-benar menyesali dan memperbaiki diri”. (Lunyu. V: 27)
97
       Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
          






















































































   103   104   105   106   107