Page 45 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 45
3. Tidak Mengharuskan
Tidak mengharuskan ini berkaitan dengan prinsip satu kesatuan. Harus dan tidak harus adalah satu kesatuan. Jelasnya demikian: Sesuatu menjadi harus ketika yang lain tidak harus, dan sesuatu menjadi tidak harus ketika yang lain harus. Sebagai contoh: Sekolah mengharuskan siswa memakai sepatu (sesuai aturan yang ditetapkan), namun ketika kaki terluka dan tidak dapat mengenakan sepatu, tentu semua orang akan memakluminya. Mengapa memakai sepatu ke sekolah menjadi tidak harus? Karena ada yang lain yang harus, yaitu merawat kaki yang terluka. Jadi tidak mengharuskan yang dimaksud Nabi Kongzi bukan berarti bebas atau suka-suka.
Serupa dengan hal itu, segala persoalan dalam hidup tidak ada yang ’mesti’. Nabi Kongzi bersabda: ”Bagiku, tidak ada yang mesti boleh atau mesti tidak boleh”. Artinya, ada yang boleh dan ada yang tidak boleh, tetapi boleh atau tidak boleh tidak mesti. Boleh atau tidak boleh itu tergantung situasi, kondisi, dan konteksnya. Sesuatu menjadi boleh pada satu situasi, kondisi, atau konteks tertentu, tetapi menjadi tidak boleh pada situasi, kondisi dan konteks yang lain.
Jujur pada musuh akan dianggap sebagai penghianat walaupun nyawa selamat, dan berbohong pada musuh akan dikenang sebagai pahlawan meskipun nyawa melayang.
Aktivitas 2.2
Diskusi Kelompok
Carilah contoh dalam kehidupan nyata yang kalian alami, bahwa boleh dan tidak boleh itu tidak ada yang mesti!
Carilah contoh dalam kehidupan nyata yang kalian alami bahwa sesuatu bisa menjadi harus pada suatu kondisi, tetapi bisa bisa menjadi tidak harus pada kondisi yang lain!
4. Tidak Menonjolkan Aku (Ego)
Menonjolkan aku berarti mementingkan diri sendiri (ego). Sifat mementingkan diri sendiri dimiliki setiap orang (manusiawi). Namun menjadi buruk ketika sifat mementingkan diri sendiri (ego) terlalu berlebihan.
37
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti