Page 58 - Buku Paket Kelas 12 Agama Khonghucu
P. 58

         urutan yang terbalik? Tidakkah seharusnya Anda menanyakan tentang raja kami terlebih dahulu?”.
Ratu Wei dari Zhao berkata: “Apakah Anda tahu apa yang merupakan sebab dan apa yang merupakan akibat? Sebab bagaikan akar dari sebuah pohon dan akibat adalah cabang-cabangnya. Tanpa ada hasil panen yang baik, rakyat tidak dapat hidup dengan baik; tanpa ada perasaan bahagia di hati rakyat, tidak akan ada kerajaan, dan tentu saja tidak akan ada seorang raja. Jika saya tidak bertanya dengan cara seperti ini, berarti saya mengabaikan hal-hal yang penting dan hanya memperhatikan hal-hal yang sepele”.
Sumber: Mary Ng En Tzu “Inspiration from The Great Learning”. PT Elex Media Komputindo Jakarta. 2002.
2. Pengamalan Perilaku Tepa Salira
Zigong bertanya: ”Adakah suatu kata yang boleh menjadi pedoman sepanjang hidup?” Nabi bersabda: ”Itulah Tepa Salira! Apa yang tidak diinginkan oleh diri sendiri janganlah diberikan kepada orang lain”. (Lunyu. XV: 25)
Maka menjadi penting untuk direnungkan, bahwa bila dalam hidup manusia selalu mengukur segala tindakannya dengan hati nuraninya, mempertanyakan pada dirinya layak dan pantaskah itu bila dikenakan pada dirinya, maukah dirinya menerima? Maka dinyatakan oleh Nabi Kongzi bahwa orang yang dapat memperlakukan orang lain dengan contoh yang dekat (diri sendiri) sudah cukup untuk dinamai orang yang berpericintakasih. Nabi Kongzi juga menegaskan dalam sabdanya: “Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan demikian di dalam negeri tidak disesali, di dalam keluarga pun tidak disesali”. (Lunyu. XII: 2)
Selain itu, orang harus menjaga diri dari kecenderungan meneruskan hal-hal yang tidak baik ke tempat lain. Kecenderungan meneruskan hal-hal yang tidak baik sering kali dipunyai orang sebagai bentuk balas dendam dari perlakuan buruk yang pernah ia terima. Oleh karenanya perlu dicamkan nasihat yang tersurat dalam kitab Ajaran Besar tentang Jalan Suci yang bersifat siku.
“Apa yang tidak baik dari atas tidak dilanjutkan ke bawah; apa yang tidak baik dari bawah tidak dilanjutkan ke atas; apa yang tidak baik dari depan tidak dilanjutkan ke belakang; apa yang tidak baik dari belakang tidak dilanjutkan ke depan; apa yang tidak baik dari kanan tidak dilanjutkan ke kiri; apa yang tidak baik dari kiri tidak dilanjutkan ke kanan. Inilah yang dinamai jalan suci yang bersifat siku”. (Daxue. bab. X: 2)
50
   Kelas XII SMA/SMK
          
























































































   56   57   58   59   60