Page 90 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi pekerti
P. 90

           Pada zaman Nabi Kongzi, Miao atau Kelenteng sudah ada sebagai tempat penghormatan kepada raja. Miao pada waktu itu juga menjadi tempat menyimpan benda-benda milik raja yang sudah meninggal. Nabi Kongzi sering mengunjungi Miao sebagai tempat belajar membuka wawasan. Dalam Kitab Lunyu diceritakan bahwa setiap kali Nabi Kongzi memasuki Miao (Kelenteng) selalu saja banyak hal yang ditanyakan. Di dalam Kitab Lunyu tercatat: Tatkala Nabi Kongzi masuk ke dalam Miao besar (untuk memperingati Pangeran Zhao), segenap hal ditanyakan. Ada orang berkata, “Siapa berkata anak negeri Co itu mengerti kesusilaan? Masuk ke dalam Miao segenap hal ditanyakan.” Mendengar itu nabi bersabda, “Justru demikian inilah Kesusilaan.” (Lunyu. III: 15)
2. Peran Nabi Kongzi dalam Sejarah Kelenteng
Nabi Kongzi mempunyai kesan yang mendalam terhadap
Kelenteng. Beliau mempunyai ide untuk menjadikan Kelenteng itu sebagai media belajar bagi rakyat di luar istana. Nabi Kongzi menyadari bahwa di dalam masyarakat ada orang yang punya banyak waktu untuk belajar dan membaca buku, yaitu para pejabat negara dan para guru. Namun ada orang di dalam masyarakat yang jumlahnya lebih banyak yang tidak punya waktu untuk membaca buku karena sibuk bekerja, mereka itu adalah pekerja profesional, para ahli yang kerja di bidang produksi barang, para pedagang yang sibuk bekerja di pasar, para petani dan pekerja lainnya, dan kelompok pengusaha. Kelompok pekerja sibuk ini juga memerlukan pembinaan rohani dan juga perlu belajar meskipun dalam waktu singkat.
Pemikiran ini mendorong Nabi Kongzi menjadikan Kelenteng sebagai tempat masyarakat ‘menjalankan ibadah’ dan ‘belajar membina kehidupan rohaninya.’ Nabi Kongzi menata Kelenteng dengan bentuk luarnya yang indah dan menarik, dan juga menata altar Para Shen Ming serta menaruh altar Tian Gong di bagian depan. Semua orang yang bersembahyang di Kelenteng wajib bersembahyang kepada Tian Gong (Tuhan) terlebih dahulu. Setelah bersembahyang kepada Tian Gong baru sembahyang kepada Para Shen Ming.
Dengan adanya altar Tian Gong, Nabi Kongzi memasukkan unsur Ketuhanan dalam Kelenteng, pada zamannya hanya raja yang boleh bersembahyang kepada Tuhan (Tian).
  84 | Kelas VIII SMP
        



























































































   88   89   90   91   92