Page 267 - Buku Paket Kelas 12 Prakarya
P. 267
Walaupun mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan manusia, makanan fungsional tidak dikategorikan pada obat, sehingga bentuknya tidak berbentuk tablet, kapsul atau serbuk obat. Makanan fungsional tetap berbentuk makanan, maupun minuman, tanpa ada dosis penggunaannya.
Bila obat berfungsi untuk mengobati suatu penyakit, maka makanan fungsional lebih berfungsi pada pencegahan, penurunan, dan/atau perlambatan terhadap suatu penyakit.
Jadi, pada makanan fungsional tidak boleh disebutkan untuk mengobati.
Industri makanan di Indonesia, semakin hari semakin banyak yang melirik industri makanan fungsional, baik untuk dijadikan makanan maupun minuman. Hal ini tentu terkait dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Di bawah ini beberapa contoh makanan fungsional, baik makanan maupun minuman, selengkapnya pada Tabel 1.
Tabel 1. Contoh makanan fungsional
Makanan Fungsional
Makanan
Minuman
Bekatul
Yoghurt
Beras Analog
Bandrek
Tauco
Sekoteng
Tempe
Lidah Buaya
Pala
Minuman Cincau
Indonesia memiliki keragaman hayati yang sebagian diolah secara tradisional menjadi jamu atau obat-obatan tradisional, dan saat ini sebagian mulai dikembangkan menjadi makanan fungsional.
Peranan dari makanan fungsional bagi tubuh semata-mata bertumpu kepada komponen gizi dan non gizi yang terkandung didalamnya. Komponen- komponen tersebut umumnya berupa komponen aktif yang keberadaannya dalam makanan bisa terjadi secara alami, akibat penambahan dari luar, atau karena proses pengolahan (akibat reaksi-reaksi kimia tertentu atau aktivitas mikroorganisme).
Makanan fungsional tidak sama dengan food supplement atau obat. Makanan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, serta lezat dan bergizi.
Prakarya dan Kewirausahaan 261