Page 148 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
P. 148
Bab II
Syarat – syarat Perkawinan:
1. Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai tanpa ada paksaan.
2. Kedua calon mempelai wajib mengajukan permohonan kepada Majelis Agama Khonghucu Indonesia/Kebaktian setempat/ Pengurus yang ditunjuk untuk itu selambat-lambatnya 14 hari sebelumnya.
3. Kedua calon mempelai masing-masing tidak/belum terikat dengan pihak-pihak lain yang dianggap sebagai hidup berkeluarga (berumah tangga).
4. Pengakuan Iman adalah wajib bagi calon-calon mempelai yang belum menerima peneguhan tersebut.
5. Bilamana situasi/kondisi peneguhan tersebut pada sub 4 di atas tidak mungkin, maka Makin/Kebaktian setempat/Pengurus yang ditunjuk mengambil kebijaksanaan.
Tujuan Perkawinan
(1) Perkawinan ialah salah satu tugas suci manusia yang memungkinkan manusia melangsungkan sejarahnya dan mengembangkan benih-benih Firman Tian, yang berwujudkan Kebajikan, yang bersemayam di dalam dirinya. Selanjutnya, memungkinkan manusia membimbing putra/ putrinya. Demikianlah hendaknya manusia berbuat di dalam rumah-tangganya; bahagiakanlah istri/suami dan anak-anak, karena keselarasan hidup bersama anak/istri/suami itu laksana alat musik yang ditabuh harmonis dan kerukunan dalam rumah tangga itu membangun damai serta bahagia. (Zhongyong XIV:2).
(2) Perkawinan tidak bermaksud menceraikan seorang dari ayah bunda dan keluarganya karena telah membangun mahligai baru, melainkan menyatukan keluarga yang satu dengan yang lain, memupuk rasa persaudaraan yang luas diantara manusia, sehingga akhirnya dapat dirasakan bahwa di empat penjuru lautan semua umat bersaudara. (Lunyu XII:5.2)
140 Kelas IX SMP