Page 125 - Buku Paket Kelas 12 Agama Hindu
P. 125
4
Wisnu Cibuaya II
Cibuaya, Jabar
Abad ke-5 M
Tarumanegara
5
Rajasari
Jakarta
Abad ke-5 M
Tarumanegara
6
Airlangga
Medang Kemulan
Abad ke-10 M
Medang Kemulan
7
Ken Dedes
Kediri, Jatim
Abad ke-12 M
Kediri
8
Kertanegara
Jawa Timur
Abad ke-12 M
Singasari
9
Kertarajasa
Mojekerto, Jatim
Abad ke-13 M
Majapahit
5. Bali.
Keberadaan agama Hindu di Bali
merupakan kelanjutan dari agama Hindu
yang berkembang di Jawa. Pertama
kalinya disebut-sebut dikembangkan
oleh Maha Rsi Markandheya bertempat
di Besakih yang sekarang dikenal dengan
nama ‘Pura Besakih’. Agama Hindu
yang datang ke Bali disertai oleh agama
Budha. Setelah di Bali kedua agama
tersebut berakulturasi dengan harmonis
dan damai. Kejadian ini sering disebut
dengan sinkritisme Çiwa – Budha. Disekitar zaman prasejarah sebelum pengaruh Hindu berkembang di Bali masyarakatnya telah mengenal sistem kepercayaan dan pemujaan.
a. Kepercayaan kepada gunung sebagai tempat suci. Gunung oleh masyarakat Bali dipandang sebagai tempat bersemayamnya para roh nenek-moyang yang telah disucikan.
b. Sistem penguburan yang mempergunakan sarkopagus (peti mayat). Setiap orang yang meninggal dikubur dengan kepala menuju arah gunung dan kakinya menuju arah laut. Hal ini memberikan inspirasi kepada kita bahwa gunung dan laut melambangkan sebagai ulu dan teben, kepala dan kaki, purusa dan peredana, serta utama mandala dan nista mandala.
c. Kepercayaan adanya alam sekala dan niskala. Alam sekala merupakan tempat hidup dan kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan alam niskala diyakini sebagai tempat bersemayamnya Ida Sang Hyang Widhi beserta manifestasinya dan roh suci manusia setelah meninggalkan jasadnya.
Sumber: http://www.Id.wikipedia.org 15- 07-2013.
Gambar 2.31 Peta Hindu di Bali
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 115