Page 306 - Buku Paket Kelas 12 Agama Hindu
P. 306
dengan manifestasinya. Kirti adalah wujud kerja umat Hindu dalam rangka melaksanakan swadharmanya, baik dharma negara maupun dharma agama.
Kitab Dharmaṡāstra yang memuat bidang hukum Hindu tertua dan sebagai sumber hukum Hindu yang paling terkenal adalah Manawa Dharmaṡāstra.
Karma Marga berarti perbuatan, tingkah laku, pekerjaan ataupun aksi. Pekerjaan atau perbuatan yang dimaksud tentu perbuatan yang baik.
Lima bentuk Yajña yang patut dilakukan oleh umat sedharma dalam upaya mewujudkan kesejahteraan dan keharmonisan hidup ini yang dikenal dengan Panca Yajña. Bagian- bagian dari Panca Yajña adalah : Dewa Yajña, Pitra Yajña, Rsi Yajña, Manusa Yajña, dan Bhuta Yajña.
Moksa adalah bersatunya atman dengan paramatman, atau tercapainya kebahagiaan yang tertinggi yaitu suka tan pawali dukha.
Manawa Dharmaṡāstra adalah sebuah kitab Dharmaṡāstra yang dihimpun dengan bentuk yang sistematis oleh Bhagawan Bhrigu.
Melaksanakan perkawinan adalah wajib hukumnya bagi seseorang yang sudah pantas untuk melaksanakannya dan sekaligus adalah sebagai pengamalan dharmanya.
Niwrtti marga dilaksanakan dengan menekuni ajaran yoga marga. Pelaksanaan yoga merupakan sadhana dalam mewujudkan semadhi yaitu penyatuan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa.
Nyama ialah pengendalian diri dalam diri yaitu tahapan rohani.
Perkawinan atau wiwaha, baru dapat dilakukan oleh seseorang ”umat” apabila
yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku dan berdasarkan norma-norma agama yang dianutnya.
Prawrtti Marga adalah cara atau jalan yang utama untuk mewujudkan rasa bakti ke hadapan Sang Hyang Widhi, dengan tekun melaksanakan; tapa, yajna, dan kirti.
Pranayama adalah pengendalian prana / pernafasan.
Pratyahara adalah penarikan pikiran dari objeknya.
Raja Marga berarti mengamalkan ajaran agama dengan melakukan Yoga, bersemadi, tapa atau melakukan Brata (Pengendalian Diri) dalam segala hal termasuk upawasa (puasa) dan pengendalian seluruh indra.
Rta adalah hukum alam ”Tuhan atau Brahman” yang bersifat murni, absolut, berlaku sangat adil dan transendental serta keberadaannya tidak ada satupun mahkluk “manusia” dapat menolaknya.
Samadhi adalah luluhnya pikiran dengan Atman.
Setiap individu umat Hindu memiliki kesempatan untuk meningkatkan guna dan karmanya masing-masing, sehingga dapat mencapai kesempurnaan hidup.
Setiap umat memiliki kewajiban untuk meningkatkan jenjang kerohaniannya sesuai dengan kondisi dan kenyataan hidupnya masing-masing.
Syahnya suatu perkawinan yang dilaksanakan oleh seseorang apabila telah mendapatkan legalitas hukum ”tri upasaksi” sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
Tapa adalah pengendaliaan diri, untuk memuja Sang Hyang Widhi. Setiap umat Hindu memiliki kewajiban untuk melakukan pengendalian diri, dengan tujuan untuk menghubungan
296 Kelas XII SMA/SMK