Page 176 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 176

          IKAH
Bagiku satu tahun seolah-olah sudah seabad, Anen, telah begitu banyak yang berubah dalam diriku dan gaya hidupku. Lagipula, apalah artinya setahun? Atau apakah artinya seseorang? Itu hanya istilah-istilah tentang waktu yang nisbi belaka. Dan akan lebih banyak lagi yang akan menimpa dirimu yang akan merubah pribadimu apabila kamu setahun saja tinggal di New York, dibanding dengan hidup kamu seumur-umur di tempat lain, kau tahu kekasihku yang cupet, bahwa aku merasa seakan-akan aku telah hidup lama sekali di New York, dan secara rohaniah, aku masih tetap merasa sebagai penduduk Manhattan, hingga sekarang. Dan kau tahu, ketika pertama kalinya menginjak Manhattan, aku merasa seakan-akan aku pulang ke tanah air sendiri, karena di situlah kandangku yang sebenarnya, ow! Dengarlah musim panas yang lalu itu, sungguh-sungguh panas ... rasanya. Itulah salah satu musim panas yang pernah kami alami, yang paling panas lalu aku pergi naik sebuah bis kota bertingkat dua, hanya sekedar untuk mencari angin. Dan semua orang dari Kalamazoo dan People dengan tempat-tempat lainnya yang semacam itu, pergi berkeliaran di jalanan. Pelesiran, kau tahu, dan di situ, aku duduk di puncak bis kota memandangi mereka ke bawah dan amat menyenangkan menyaksikan etalase-etalase toko yang gemerlapan. Dan akupun merasa amat bangga pula, karena tokokulah yang mereka kagumi itu. Tapi aku merasa amat kasihan juga kepada mereka, karena tempat tinggal mereka di pinggiran kota yang jorok seperti di sini.
ANEN
Sudahlah, stop saja omonganmu itu. Aku tak ingin bicara tentang New York atau Manhattan. Aku mau bicara tentang hubungan kita selanjutnya.
IKAH
Dan itulah yang tak bisa kita lakukan. Anenku malang, karena kita tidak perlu lagi bicara soal masa kecil yang tolol seperti itu.
ANEN
Kenapa tidak?
IKAH
Anen, kau telah bertunangan dengan seorang gadis yang bernama Ikah. Nah, kau tahu gadis itu kini telah tiada lagi. Dia sudah lama mati. Sedang yang kau hadapi sekarang ini bukan Ikah, tapi Francesca! Mengerti?! Dan tahukah kau Anenku yang udik, bahwa engkau kini adalah orang asing bagiku? Dan tahukah engkau jejaka Jelambar bahwa aku merasa jauh ... jauh lebih tua dari kamu?! Aku sesungguhnya adalah wanita dunia dan kau? Kau hanyalah seorang anak ingusan dari Jelambar yang tak tahu kebersihan! (PAUSE) Tapi, aku tidak bermaksud untuk melukai hatimu, Anen, dan kuharap kau bisa mengerti akan maksudku, bahwa kini tak ada lagi yang bisa kita bicarakan tentang sebuah pertunangan antara kita dulu. Dan kau tahu, bahwa bahwa kita tak akan bisa melangsungkan pernikahan kita, karena itu hanyalah merupakan pemblesteran belaka. Bayangkan, bagaimana mungkin seorang penduduk New York bisa menikah dengan seorang laki-laki dari Jelambar! Itu akan menjadi sebuah lelucon dunia saja!
   170 KelaS Xi SMa/Ma/SMK/MaK SeMeSter 1
        























































































   174   175   176   177   178