Page 177 - Buku Paket Kelas 11 Seni Budaya Semester 1
P. 177

          ANEN
(MARAH) Tapi, coba kau lihat, sekelilingmu ini nona New York?!
IKAH
(SANGAT TOLERAN) Ow! Maafkan jika aku telah melukai hatimu, Anen. Ucapan-ucapan tadi, hanyalah didorong oleh keinginan baik dari lubuk hatiku, agar anda tidak mempunyai pikiran yang bukan-bukan tentang bahwa aku masih tetap bertunangan dengan anda.
ANEN
(BANGKIT) Aku duduk di sini bukannya untuk dihina dicaci maki seperti itu nona gatal!
IKAH
Excuse me mister Anen! Maaf janganlah berteriak-teriak begitu, janganlah menjadi orang yang lekas naik darah, karena itu sama sekali tidak beradab bagi seorang modern. Setidak- tidaknya bagi mereka yang tergolong high society, bagi orang-orang intelektual, tindakan semacm itu adalah tindakan barbar.
ANEN
(KERAS) Lalu apa yang kau harapkan dariku ini?! Tersenyum dan mengucapkan terimakasih atas penghinaanmu yang kelewatan itu
IKAH
Tersenyum? Memang begitu seharusnya mister Anen, jadikanlah itu senda guraumu. Tersenyumlah dan mari berjabat tangan sebagai seorang kamerat setia, bukanlah demikian seharusnya?! (ANEN DIAM DENGAN GERAM) Tabahlah, Anen ... lupakanlah itulah gaya New York, dan carilah gadis lain yang sesuai dengan peradaban kamu. Sebagaimana kata-kata orang Brooklyn, masih banyak pacar-pacar lain, kau akan segera menemukan gadis lain ...
ANEN
(SAMBIL MENGEPALKAN TINJUNYA) Seandainya kau bukan perempuan ... !
(OTONG DAN FATIMAH MUNCUL)
OTONG
Jangan Anen, jangan sekali-kali memukul perempuan!
FATIMAH
Apa artinya semua ini?
IKAH
Oh ... never mind, never mind, tak apa-apa sama sekali dia hanya mengulang pengalaman masa kecil.
OTONG
Lalu apa yang sedang kalian pertengkarkan barusan?
IKAH
(TERSENYUM) O ... kami tidak bertengkar, Anen dan aku baru saja memutuskan untuk berteman baik saja, tidak lebih dari itu.
   Seni Budaya 171
        








































































   175   176   177   178   179