Page 45 - Buku Paket Kelas 9 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 45
Sumber : uploadwikimedia.com
Gambar 3.3 Ilustrasi Perjalanan Pandawa ke Surga
Selain delapan belas parwa tersebut, ada tambahan buku yang di- sebut Hariwangsa ditambahkan yang berisi tentang asal-usul kelahiran dan sejarah kehidupan Krishna secara panjang lebar. Dilihat dari segi kesusastraan, epos Mahābhārata memiliki sifat-sifat dramatis. Tokoh-tokohnya seolah- olah nyata karena perwatakan mereka digambarkan dengan sangat hidup. Konflik antara aksi dan reaksi yang berkelanjutan akhirnya selalu mencapai penyelesaian dalam bentuk kebajikan yang harmonis. Nafsu melawan nafsu merupakan kritik terhadap hidup, kebiasaan, tata cara, dan cita-cita yang berubah-ubah. Menurut Mahatma Gandhi, konflik abadi yang ada dalam jiwa kita diuraikan dan dicontohkan dengan sangat jelas dan membuat kita berpikir bahwa semua tindakan yang dilukiskan di dalam Mahābhārata seolah-olah benar-benar dilakukan oleh manusia (Mehta, 2007: 56).
Pentingnya epos Mahābhārata dapat kita ketahui dari peranan yang telah dimainkannya dalam kehidupan manusia. Lima belas abad lamanya Mahābhārata memainkan peranannya dan dalam bentuknya yang sekarang epos ini menyediakan kata-kata mutiara untuk persembahyangan dan meditasi; drama dan hiburan; sumber inspirasi penciptaan lukisan dan nyanyian, menyediakan imajinasi puitis untuk petuah-petuah dan impian-impian, dan menyajikan suatu pola kehidupan bagi manusia yang mendiami negeri-negeri yang terbentang dari Lembah Kashmir sampai Pulau Bali di negeri tropis. Epos Mahābhārata telah meletakkan doktrin dharma yang menyatakan bahwa kebenaran bukan hanya milik satu golongan dan bahwa ada banyak jalan serta
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 39