Page 24 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik
P. 24

         mendapatkan keturunan serta pendidikan. Maka dari itu pria dan wanita, yang karena janji perkawinan “bukan lagi dua, melainkan satu daging” (Mat 19:6), saling membantu dan melayani berdasarkan ikatan mesra antara pribadi dan kerja sama; mereka mengalami dan dari hari ke hari makin memperdalam rasa kesatuan mereka. Persatuan mesra itu, sebagai saling serah diri antara dua pribadi, begitu pula kesejahteraan anak-anak, menuntut kesetiaan suami istri yang sepenuhnya, dan tidak terceraikannya kesatuan mereka menjadi mutlak perlu.
Kristus Tuhan melimpahkan berkat-Nya atas cinta kasih yang beranekaragam itu, yang berasal dari sumber cinta kasih Ilahi, dan terbentuk menurut pola persatuan-Nya dengan Gereja. Sebab seperti dulu Allah menghampiri bangsa-Nya dengan perjanjian kasih dan kesetiaan, begitu pula sekarang Penyelamat umat manusia dan Mempelai Gereja, melalui Sakramen Perkawinan menyambut suami- istri Kristiani. Selanjutnya Ia tinggal beserta mereka supaya seperti Ia sendiri mengasihi Gereja dan menyerahkan Diri untuknya, begitu pula suami-istri dengan saling menyerahkan diri dan mengasihi dengan kesetiaan yang tak kunjung henti. Kasih sejati suami-istri ditampung dalam cinta Ilahi, dibimbing dan diperkaya berkat daya penebusan Kristus serta kegiatan Gereja yang menyelamatkan, supaya suami-istri secara nyata diantar menuju Allah, dan diteguhkan dalam tugas mereka yang luhur sebagai ayah dan ibu. Oleh karena itu, suami-istri Kristiani dikuatkan dan dikuduskan dengan sakramen yang khas untuk tugas kewajiban dan martabat status hidup mereka. Berkat kekuatan-Nya mereka menunaikan tugas sebagai suami-istri dalam keluarga, dan dijiwai semangat Kristus, yang meresapi seluruh hidup mereka dengan iman, harapan, dan cinta kasih. Suami-istri makin mendekati kesempurnaan dan saling menguduskan, dan pada akhirnya secara bersama-sama makin memuliakan Allah. Maka dari itu, dengan mengikuti teladan orang tua dan berkat doa keluarga, anak-anak, dan semua yang hidup di lingkungan keluarga, akan lebih mudah menemukan jalan keselamatan dan kesucian.
Suami-istri yang mengemban martabat dan tugas utama sebagai bapak dan sebagai ibu akan melaksanakan kewajiban memberi pendidikan terutama di bidang keagamaan dengan tekun dan baik. Anak-anak sebagai anggota keluarga yang hidup ikut serta menguduskan orang tua mereka dengan cara mereka sendiri. Mereka akan membalas budi orang tua dengan cinta mesra, rasa syukur, ungkapan terima kasih
 18 Kelas XII SMA/SMK
        






























































































   22   23   24   25   26