Page 29 - Buku Paket Kelas 12 Agama Katolik
P. 29

        Dokumen empat halaman itu, yang dikeluarkan oleh 551 peserta dari 14 negara Asia, termasuk 28 uskup, mengklaim bahwa advokasi untuk pernikahan sesama jenis “mencoba untuk mengurangi pernikahan antara orang-orang sesama jenis”. “Aborsi membunuh kehidupan
 Sumber: http://indonesia.ucanews.com. Diakses pada tanggal 29 Mei 2014 Gambar 1.10 Seorang Uskup dan keluarga
yang akan mengancam eksistensi keluarga,” tulis dokumen itu. Selain itu, dokumen ini menambahkan bahwa kontrasepsi dan sterilisasi mengancam “tujuan prokreasi perkawinan dan keluarga”. Dokumen ini dirilis pada akhir pertemuan yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Keluarga dan Konferensi Waligereja Filipina, untuk membahas “Piagam Hak-hak Keluarga yang dikeluarkan Vatikan 30 tahun lalu.”
Konferensi ini diadakan di Filipina setelah pertempuran panjang antara Gereja dan pemerintah terkait Undang-Undang Kesehatan Reproduksi yang membuka jalan bagi pendanaan kontrasepsi dan pendidikan seks di negara ini. Dokumen konferensi itu mengecam pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang membuat kebijakan “yang bertentangan dengan kehidupan dan keluarga melalui langkah-langkah koersif yang bertentangan dengan hak-hak individu, pasangan, dan keluarga untuk berkembang sesuai dengan hukum alam dan hukum Gereja”. “Pemerintah yang mempromosikan kontrasepsi, aborsi, sterilisasi, keluarga berencana buatan, perceraian, pernikahan sesama jenis, dan eutanasia, menghancurkan keluarga bahwa mereka berkewajiban untuk melindungi dan mendorong,” kata dokumen tersebut.
Dokumen tersebut menegaskan bahwa keluarga “didasarkan pada pernikahan ... di antara seorang pria dan seorang wanita” dan merupakan “lembaga alami yang misinya meneruskan kehidupan”. “Kami mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan serius ‘Piagam Hak-hak Keluarga’ ini dalam perumusan kebijakan yang mempengaruhi keluarga,” tulis dokumen itu. Uskup Jean Laffitte, sekretaris Dewan Kepausan untuk Keluarga Vatikan, mengatakan meskipun berbagai upaya dilakukan oleh pemimpin Gereja, namun “hak untuk meneruskan kehidupan tidak selalu dihormati” di sejumlah negara Asia.
 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 23
        




























































































   27   28   29   30   31