Page 186 - Buku Paket Kelas 8 Prakarya semester 1
P. 186

        180
Kelas VIII SMP/MTs Semester I
adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak. Dua faktor yang harus diperhatikan dalam pengawetan dengan suhu tinggi atau panas sebagai berikut.
• Jumlah panas yang diberikan harus cukup untuk mematikan mikroba pembusuk dan mikroba patogen.
• Jumlah panas yang digunakan tidak boleh menyebabkan penurunan gizi dan cita rasa makanan.
Jumlah panas yang diberikan dalam proses pengolahan pangan tidak boleh lebih dari jumlah minimal panas yang dibutuhkan untuk membunuh mikroba tersebut. Dalam proses pemanasan, ada hubungan antara panas dan waktu, yaitu jika suhu yang digunakan rendah, maka waktu pemanasan harus lebih lama. Jika suhu tinggi, waktu pemanasan singkat.
Berdasarkan penggunaan suhu, waktu, dan tujuan pe- manasan, proses pemanasan dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu proses pasteurisasi dan sterilisasi.
1) Sterilisasi
Sterilisasi berarti mem-
 bebaskan bahan dari semua
mikroba karena bebera-
pa spora bakteri relatif
lebih tahan terhadap
panas. Sterilisasi biasanya
dilakukan pada suhu yang
tinggi, misalnya 1210 C
(2500 F) selama 15 menit.
Pada makanan dikenal istilah sterilisasi komersial. Sterilisasi komersial adalah sterilisasi yang biasanya dilakukan terhadap sebagian besar pangan di dalam kaleng atau botol. Makanan yang steril secara komersial berarti semua mikroba penyebab penyakit dan pembentuk racun (toksin) dalam makanan
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.11. Sterilisasi
          














































































   184   185   186   187   188