Page 24 - Buku Paket Kelas 9 Agama Buddha.pdf
P. 24

                Bhagava, namun mereka tak mampu melakukannya. Mereka kemudian menemui Bhikkhu Anuruddha dan memberitahukannya apa yang telah terjadi, lalu bertanya: “Mengapa kami tak mampu mengangkat jasad Sang Bhagava?”
“Para Vasettha, kehendak kalian bertentangan dengan kehendak para dewa.” Ujar Bhikku Anuruddha. “Jika demikian, Bhikkhu, apakah kehendak para dewa itu?” tanya mereka. Lalu Bhikku Anuruddha menjelaskan, “Para Vasettha, kehendak kalian adalah seperti ini, setelah cukup memberi hormat dengan nyanyian, tarian, bunga dan wangi-wangian terhadap jenazah Sang Bhagava, sesudah itu mari kita bawa jenazah Sang Bhagava ke arah Selatan kota dan akan memperabukan jenazah Sang Bhagava.” Namun kehendak para dewa, adalah “Kami sudah memberi penghormatan kepada jenazah Sang Bhagava dengan nyanyian, tarian, bunga dan wangi- wangian, baiklah kita bawa jenazah Sang Bhagava ke arah Utara ke luar kota. Setelah itu melewati pintu gerbang Utara dan kami akan melewati tengah kota, dan kemudian ke arah Timur ke Makutabandhana, cetiya suku Malla, dan di tempat itulah, kami akan memperabukan jenazah Sang Bhagava.” Kemudian mereka berkata, “Bhikkhu, mari kita ikuti kehendak para dewa.”
Pada waktu itu, Kusinara sampai ke pelosok-pelosok ditimbuni dengan bunga Mandarava hingga setinggi lutut, sampai menutupi timbunan sampah dan kotoran. Selanjutnya para Dewa dan Suku Malla dari Kusinara dengan nyanyian, tarian, bunga dan wangi-wangian alam dewa dan manusia, membawa jenazah Sang Bhagava ke arah Utara kota lalu melewati pintu gerbang Utara berjalan ke pusat kota, lalu keluar melalui gerbang Timur ke Makutabandhana, cetiya suku Malla, tempat jenazah Sang Bhagava dibaringkan.
Kemudian mereka bertanya kepada Bhikkhu Ananda: “Bhikkhu, bagaimana kami seharusnya memperlakukan jenazah Sang Tathagata?”. Bhikku menjawab, “Para Vasettha, kalian harus memperlakukan jenazah Tathagata laksana jenazah seorang Raja Dunia.” “Bagaimana mereka melakukannya, Bhikkhu?”, tanya mereka.
“Para Vasettha, jenazah seorang Raja Dunia, mula-mula dibalut dengan kain linen baru, kemudian dilapis dengan kain wol katun, dan balutan ini di teruskan sampai terdapat 500 lapis kain linen dan 500 lapis kain wol katun. Apabila itu sudah dikerjakan di sebuah peti dari besi dan
 18
Kelas IX SMP




























































































   22   23   24   25   26