Page 111 - Buku Paket Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
P. 111
raksasa. Saya langsung bersorak riang sendiri. Karena penyunya melihat saya, penyu langsung balik lagi ke laut dan tidak jadi bertelur hahahaha.... Itu bab pertama saya. Kalau ada penyu yang mau naik ke darat jangan berisik dan sembunyi”.
Pada tahun 2002, Sopyan Hadi mulai mencari cara untuk melakukan penangkaran telur-telur penyu yang ada. Tidak mudah bagi Sopyan Hadi untuk bisa dekat dengan para nelayan dan TNI AL, mereka adalah bagian dari oknum yang mengambil dan menjual telur penyu dan induk penyu hijau. Berbekal dengan perlengkapan yang ada, di pulau tersebut Sopyan Hadi mencoba membuat penangkaran seadanya. Mulai dari ember-ember bekas, kaleng cat bekas dan barang-barang yang sudah tidak berguna lagi dijadikan peralatan untuk penangkaran penyu. “Ketika sudah sampai di pulau, tidak mungkin saya kembali lagi ke Bagansiapiapi untuk menyiapkan peralatan dan segala macamnya. Mendingan memanfaatkan apa yang ada,” ucapnya.
Dengan alat sederhana dan uji coba penangkaran secara mandiri berhasil walaupun tidak maksimal. Sopyan Hadi mengajak beberapa nelayan dan anggota TNI AL untuk melihat tukik-tukik yang baru saja menetas. Banyaknya nelayan dan aparat TNI AL yang datang melihat, memegang tukik, serta memberi makan tukik-tukik tersebut, timbul rasa kepedulian mereka untuk menyelamatkan keberadaan penyu hijau di pulau tersebut.
“Mungkin mereka senang melihat tukik-tukik yang lucu-lucu, memberi makan tukik, mereka sadar apa yang mereka lakukan selama ini salah. Saya menyadarkan mereka melalui tukik itu. Bahwa telur-telur yang mereka ambil selama ini mengakibatkan tukik tidak bisa menetas dan penyu yang ada akan semakin berkurang. Lama sekali saya menyadarkan mereka. Saya tidak pernah banyak bicara, saya lakukan saja sendiri penangkaran. Terus ajak nelayan dan TNI ngobrol-ngobrol tentang penyu. Prosesnya lama, bertahun-tahun. Saya kalau datang ke pulau itu, yang saya bawa adalah kopi, gula, dan rokok untuk kumpul-kumpul dan ngariung,” jelas Pak Sopyan, bagaimana dia melakukan pendekatan dengan nelayan dan aparat TNI AL.
Setelah berhasil dengan penangkaran metode sederhana, Sopyan Hadi terus mencoba beberapa metoda lainnya. Beliau mulai menjalin hubungan dengan Pemda Rokan Hilir, Universitas Riau (UNRI) dan beberapa pihak lainnya untuk membantu proses penangkaran. UNRI memberikan alat bantu penangkaran dari fiber glass. Pemda juga membantu beberapa peralatan. Gaung penyelamatan penyu hijau di Pulau Jemur pun semakin meluas.
Beberapa tahun yang lalu, Gubernur Provinsi Riau dan pejabat-pejabat dari Pemda datang ke pulau tersebut untuk melakukan pelepasan penyu yang sudah ditangkarkan. Upaya penyelamatan penyu di Pulau Jemur sudah sampai ke provinsi. Penyu hijau sekarang juga sudah menjadi icon daerah Bagansiapiapi. “Saya sudah cukup lega sekarang. Sudah ringan. Penyelamatan penyu yang saya lakukan sekarang sudah terdengar di mana-mana. Kerjanya sudah mulai tampak.”
3. Mengungkapkan Pertanyaan
a. Menyusun pertanyaan pribadi
Setelah membaca kisah penyelamatan penyu tersebut, susunlah pertanyaan ber- kaitan dengan peristiwa tersebut, misalnya:
1) Bagaimana situasi penyu di Pulau terluar itu?
2) Mengapa Pak Sopyan melakukan penyelamatan penyu?
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti | 103