Page 233 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 233

 Tatkala Sang Rāwana bagaikan Dewa Maut, mengamuk dengan perkasa, pada saat itu Sang Rāma dan Sang Laksamana maju ke depan menandingi, dan Sang Wibisāna yang arif-bijaksana turut membidikkan panah tidak merasa gentar, sempurna dalam hal kesaktian serta keperkasaan sangat utama (Kw. Rāmāyana, XXIV.1).
Wulatta rikanang manéwita kabéh waték séwaka, Guna nya kalawan asih nya matuhan ikā tinghali, Suúìla asgunabhakti yadi tan sujanmā tuwi, Sayogya pahayun nikā nguni-nguni sujanmālapén.
Terjemahannya:
Perhatikanlah semua yang mengabdi terutama hamba sahaya! Kebajikan dan kasih sayangnya bertuan perhatikanlah! Susila, baik budhi, amat bhakti meski bukan orang bangsawan sekalipun, haruslah dihormati apalagi orang bangsawan patut dimanfaatkan (Kw. Rāmāyana Sargah III.72).
Demikianlah Rāma memimpin negara (kerajaannya) sebagai kesatrya yang tangguh selalu mengupayakan keamanan, kesejahtraan, dan kedamaian negara dan bangsanya. Semuanya itu dilaksanakan sebagai kesatrya sejati guna mewujudkan bhakti sejatinya untuk negara dan bangsa yang dipimpinnya.
Terjemahannya:
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 227




























































































   231   232   233   234   235