Page 271 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 271

 menara istana hingga berkeping-keping dan dengan teriakan kemenangan ia kembali ke hadapan Úri Rāma.
“Ràvana yang melihat hal itu terjadi amat marah atas semua yang telah dilakukan oleh para raksasa itu namun raksasa yang bersangkutan tidak berbuat apa-apa. Sementara itu di tempat lain, Úri Rāma merasa telah memberikan semua kesempatan pada Ràvana untuk berdamai namun karena Ràvana tidak mau menerima kata-katanya, maka perangpun tidak dihindari. Perang pasti harus terjadi.
Di tempat lain, para raksasa yang menjaga gerbang mulai melihat pasukan vanara telah mendekat. Kebanyakan dari mereka mulai ketakutan dan ada yang sedikit khawatir. Masing-masing siap untuk memulai peperangan. Para vanara khususnya, bergembira dan para raksasa di lain pihak merasa tidak sabar.” Mereka sama-sama percaya diri dan yakin dapat mengalahkan musuhnya. Kemudian datanglah berita pada Ràvana tentang perkernbangan selanjutnya yaitu bahwa Úri Rāma telah memulai barisan pasukannya mendekati keempat gerbang. Ràvana kemudian tergesa-gesa untuk memastikan keamanan Kotanya dan dengan amarah yang sudah meluap, maka Ràvana kemudian menuju ke atas teras istananya. Dari itu Ràvana memandangi lautan kera yang sedang mengelilingi kotanya. Untuk beberapa saat Ràvana merasa khawatir bagaimana caranya menghancurkan pasukan itu. Namun sifat angkuhnya menguasai pikirannya dan Ravana memandang rendah Úri Rāma dan pasukan yang telah dibawanya.
Sedangakan Ràma sendiri merasa sangat senang karena Ràvana telah memutuskan untuk berperang. Úri Rāma juga melihat Laòkà yang dipenuhi oleh
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 265






























































































   269   270   271   272   273