Page 270 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 270
kemarahanku. Vibhisana adalah orang baik dan ia pun berlindung padaku. Aku nanti menjadikannya raja Laòkà setelah membunuhmu. Kau sungguh bernasib kurang beruntung karena di antara para menterimu tidak ada yang memberikan nasihat yang benar, maka akibatnya kau tidak dapat berumur panjang, karena kau dikejar oleh akibat perbuatan dosamu. Bersiaplah untuk berperang. Dan jika kau mendapatkan kematian di tanganku, maka semua dosamu nanti dibersihkan dan kau bisa mendapatkan sebuah tempat di surga. Pandanglah Kota Laòkàmu untuk yang terakhir kalinya dan datanglah ke medan perang? Angada, sampaikanlah pesanku ini.”
Angada segera melompat ke angkasa, dan segera saja Angada tiba di ruangan besar di mana Ràvana bersama para menterinya berkumpul. Angada dengan gelang emas yang berkilau dalam sinar matahari kemudian pergi kehadapan Ràvana dan Angada tampak seperti nyala-api. Kemudian Angada memperkenalkan diri dan berkata, “Aku adalah utusan Úri Rāma. Aku adalah putra Valì, namaku Angada. Aku membawa sebuah pesan dari Úri Rāma” Angada kemudian mengulangi pesan Úri Rāma dan menunggu Ràvana berbicara.
Mendengar kata-kata utusan itu, kemarahan Ràvana mulai meluap. Ràvana memerintahkan para menterinya, “Tangkap kera yang gila ini. Siksa dia atas kelancangannya”. Empat orang raksasa kemudian menangkap Angada yang sengaja membiarkan dirinya ditangkap. Ketika mereka mengikatnya, maka ia pun melompat ke udara dengan membawa keempat raksasa itu dan Angada mendarat di atas teras istananya. Dari atas teras Angada kemudian melemparkan mereka dan melihat keempat raksasa itu jatuh di lantai. Ia kemudian menghancukan
264 Kelas XI SMA/SMK Kurikulum“13