Page 355 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 355

 Beru pihak si wanita dan orang tuanya untuk mengatur acara adat selanjutnya. Dalam rangka mewujudkan langkah permulaan Nangkih ini, sebelum pihak pihak laki-laki meninggalkan tempat pemberangkatan, terlebih dahulu dipersiapkan Penandingen yang biasanya berupa uang atau barang. Dalam Nangkih ini sarana upacaranya adalah Kampil dan Tabung.
c. Maba Belo Selambar
Empat atau delapan hari setelah Nangkih diadakan kunjungan yang disebut Maba Belo Selambar (membawa selembar sirih). Acara kunjungan tersebut cukup sederhana, pihak keluarga laki-laki yang berkunjung sangat terbatas. Demikian juga pihak keluarga wanita sebagai tuan rumah hanya memberitahu dua orang saudara dari Anak Berunya. Upacara yang sederhana ini sejenis dengan upacara Byakaon di Bali. Pada kesempatan ini pula ikut dibicarakan tentang ketentuan : waktu, hari dan yang lainnya secara adat yang disebut dengan membawa manuk (ayam). Alat yang dipakai dalam upacara ini adalah Kampil berisi sirih, belo sempedi, gambir dua buah, pinang secukupnya, tembakau segulung, Tabung, Beras, Setumba, Pinggan tempat uang, dan beberapa ekor ayam.
d. Maba Manuk (Membawa Ayam)
Acara ini dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada acara Maba Belo Salambar yang lalu. Untuk pihak laki-laki adalah Anak Beru, Kalimbubu Singalo Ulu Emas, yaitu pihak saudara laki ibu mempelai laki-laki Singalo Peminin, Singalo Perbibi, dan Serembah Kulau (aron) dapat menghadiri. Dalam hal ini, untuk lebih jelasnya yang disebut Anak Beru adalah saudara perempuan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 349





























































































   353   354   355   356   357