Page 359 - Buku Paket Kelas 11 Agama Hindu
P. 359
Setelah selesai upacara penyerahan adat itu, diakhiri dengan upacara Mejuah-juah (Selamatan), sambil menaburkan beras agar kedua mempelai selamat dalam menempuh hidup baru. Untuk acara selanjutnnya diteruskan acara makan bersama, ini dilakukan oleh pihak laki-laki. Pada saat mukul ini diadakan jamuan makan bersama dalam satu piring berisi makanan, nasi, telor, gulai, dan ayam yang masih utuh (masak). Acara makan dalam satu piring ini merupakan suatu sumpah untuk hidup bersama dan saling setia untuk selama-lamanya, ini melambangkan persatuan dan kesatuan dalam perkawinan. Upacara ini dihadiri oleh keluarga terdekat dari kedua belah pihak yaitu: Anak Beru, Kalimbubu, Senina, dan Aron. Setelah berakhirnya upacara ini maka sah lah perkawinan mereka dan sah pula sebagai suami istri.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, sah nya suatu perkawinan menurut Hukum Adat Hindu apabila telah memenuhi tiga syarat yang disebut Tri Upa Saksi, yaitu saksi kepada keluarga, masyarakat (pemerintah), dan saksi kepada Dewa/Tuhan. Saksi kepada keluarga akan terlihat pada waktu upacara Maba Manuk yang hanya dihadiri oleh beberapa keluarga yang terdekat. Sedangkan saksi kepada masyarakat akan nampak pada acara kerja Erdemu Bayu yang dihadiri oleh kepala desa, kaum kerabat dan masyarakat lainnya. Yang terakhir saksi kepada Dewa atau Tuhan akan dijumpai pada waktu upacara Mukul, di mana kedua belah pihak mempelai makan berdua dalam satu piring dengan mengucapkan sumpahnya kepada Tuhan di mana akan berjanji dan bersumpah akan hidup bersama untuk selama-lamanya.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 353